
CNN Indonesia | Rabu, 13/02/2019 12:12 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengumumkan pembukaan kembali pusat detensi imigran yang kontroversial di Chistmas Island pada Rabu (13/2).Dilansir dari AFP, Morrison menyetujui pembukaan kembali fasilitas itu setelah ditutup pada Oktober tahun lalu.
Morrison mengumumkan keputusan ini setelah parlemen mengabaikan peringatan pemerintah dan mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan pengungsi dan pencari suaka di Nauru dan Pulau Manus, Papua Nugini, masuk Australia untuk melakukan perawatan medis.
Ia pun menekankan bahwa pembukaan kembali pusat detensi ini dilakukan sesuai serangkaian rekomendasi dari aparat keamanan negara sebagai upaya pengetatan untuk mencegah kedatangan imigran dan pencari suaka dari laut.
Keputusan ini diumumkan ketika partai oposisi dan penguasa bersiap melakukan kampanye menjelang pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada Mei mendatang.
Kebijakan-kebijakan itu telah membuat ribuan pengungsi dan pencari suaka menderita selama bertahun-tahun di Manus dan Nauru yang secara luas telah dikutuk oleh PBB dan organisasi hak asasi manusia lainnya.
Setelah mengalami kemunduran di parlemen, Morrison menolak desakan untuk mengundurkan diri atau mengadakan pemilihan lebih awal. Ia berkeras pemilu diadakan Mei mendatang agar rakyat lebih menentukan pilihan mereka.
(ham/has)
Baca Kelanjutan Australia Buka Kembali Pusat Detensi Imigran Kontroversial : http://bit.ly/2GETtYzBagikan Berita Ini
0 Response to "Australia Buka Kembali Pusat Detensi Imigran Kontroversial"
Post a Comment