
"Di Afghanistan, pemerintahan saya tengah melakukan pembicaraan yang konstruktif dengan sejumlah kelompok, termasuk Taliban," ucap Trump dalam pidato kenegaraannya di Gedung Capitol pada Selasa (5/2).
"Seiring dengan progres dalam negosiasi-negosiasi tersebut, kami mulai bisa mengurangi kehadiran pasukan kami di sana dan mulai fokus untuk memberantas terorisme."
"Kami tidak tahu apakah kami akan bisa mencapai sebuah kesepakatan, tapi yang kita tahu pasti adalah waktunya telah tiba untuk setidaknya mengupayakan perdamaian setelah dua dekade perang," katanya.
Penarikan pasukan di negara asing memang merupakan salah satu janji kampanye Trump di pilpres 2016. Saat itu, dia berjanji ingin menempatkan fokus pemerintah pada masalah dalam negeri daripada konflik di negara asing.
Trump disebut tak berkonsultasi dengan penasihat dan jajaran kabinetnya, termasuk jenderal militer untuk urusan Timur Tengah, saat memutuskan penarikan pasukan dari Suriah.
Namun, dalam pidato yang disaksikan seluruh anggota kabinet, Kongres AS, dan tamu negara lainnya itu, Trump menyebut keputusannya diambil demi kepentingan Amerika.
"Sebagai seorang kandidat presiden, saat itu saya berjanji untuk membawa pendekatan baru. Negara-negara besar tidak berperang tanpa akhir," kata Trump seperti dikutip Reuters.
Menurut Trump, misi tentara AS di Suriah untuk memberantas ISIS sudah rampung karena koalisi mereka sudah berhasil memberangus sisa-sisa kelompok teroris tersebut.
"Ketika saya baru menjabat sebagai presiden, ISIS menguasai lebih dari 51 ribu kilometer persegi wilayah di Irak dan Suriah. Hari ini, kami berhasil membebaskan seluruh wilayah tersebut secara virtual dari genggaman para pembunuh tersebut," ujar Trump. (rds/has)
Baca Kelanjutan Dialog Taliban, Trump Akan Kurangi Pasukan di Afghanistan : http://bit.ly/2MRTae2Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dialog Taliban, Trump Akan Kurangi Pasukan di Afghanistan"
Post a Comment