
Seperti dilansir AFP, Jumat (22/2), kuburan massal itu baru ditemukan pada Januari lalu ketika pasukan koalisi Kurdi dan AS merebut Raqa dari ISIS. Dari hasil penggalian mereka di satu petak tanah, di dalamnya ditemukan 120 jenazah.
"Ini adalah makam perorangan, tetapi di belakang kami, di dekat pepohonan, adalah kuburan massal yang dieksekusi oleh Daesh (ISIS)," kata asisten tim forensik, Asaad Mohammad (56).
"Diperkirakan ada sekitar 2,500 sampai 3,000 mayat di sana, ditambah terdapat sekitar 900 hingga 1,100 mayat di makam perorangan, jadi setidaknya seluruhnya berjumlah 3,500 total," katanya.
"Al-Fukheikha adalah kuburan terbesar sejak ISIS datang ke Raqa pada 2014," kata Mohammad.
Mohammad langsung melakukan proses identifikasi terhadap jenazah-jenazah tidak dikenal yang dia temukan. Setelah diperiksa, rekan-rekannya meletakkan jenazah itu ke dalam kantong mayat.
Kerap kali Mohammad kesulitan dalam melakukan proses identifikasi mayat-mayat di kuburan massal ISIS. Sebab, banyak dari jenazah itu sudah terkubur sangat lama dan hanya tersisa tulang belulang.
Bekerja sejak Januari 2018, Mohammad dan rekan-rekannya menyatakan telah menggali lebih dari 3.800 mayat. Di antaranya ada 560 jenazah yang dapat diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga mereka untuk dimakamkan.
Sejumlah jasad orang-orang asing yang ditawan dan tewas di tangan ISIS diduga dikubur di pemakaman massal itu. Antara lain seperti Kayla Mueller dan jurnalis James Foley, keduanya asal Amerika Serikat, yang dibunuh oleh anggota ISIS. Apalagi jasad keduanya tidak pernah ditemukan.
"Kuburan massal ini menyimpan jawaban atas nasib orang-orang yang telah dieksekusi oleh militan ISIS, yang tewas dalam serangan udara, maupun yang telah hilang," kata Sara Kayyali dari lembaga Human Rights Watch.
(syf/ayp)
Baca Kelanjutan Kuburan Massal Ribuan Korban ISIS Ditemukan di Suriah : https://ift.tt/2XhmEXzBagikan Berita Ini
0 Response to "Kuburan Massal Ribuan Korban ISIS Ditemukan di Suriah"
Post a Comment