
"Selama dua tahun, Jovenel berjanji mengisi piring kami, tapi saya tidak bisa memakan kebohongan," kata seorang pengunjuk rasa, Josue Louis-Jeune, di Ibu Kota Port-au-Prince, sambil memukul-mukul piring logam dengan sendok.
"Presiden ini tidak lebih dari seorang pembohong. Dia harus turun!"
"Kami tidak dapat menangani kemerosotan ekonomi ini lagi. Kami tidak memiliki listrik, tidak ada keamanan, dan saat ini para penjual tepung dan roti memutuskan untuk menutup usaha mereka karena inflasi sehingga kami memasuki kisruh kelaparan yang baru," kata Ulrich Louima, sang pemimpin protes.
Beberapa demonstrasi berakhir ricuh ketika sejumlah pemrotes bentrok dengan polisi, yang menggunakan gas air mata dan beberapa kali menembakkan peluru ke udara untuk membubarkan massa.
Di Port-au-Prince, beberapa kendaraan dibakar oleh pengunjuk rasa yang juga berusaha membakar sebuah pom bensin.
Demo ini memanas sepekan setelah Pengadilan Tinggi Auditor merilis laporan soal belasan mantan menteri dan pejabat senior atas keburukan manajemen ekonomi serta kemungkinan penyalahgunaan dana pembangunan yang dipinjamkan oleh Venezuela untuk Haiti sejak 2008.
Laporan itu juga menyebutkan terdapat sebuah perusahaan pimpinan Moise menerima dana proyek pembangunan jalan yang tidak pernah memiliki kontrak kerja sama sebelumnya.
"Karena namanya dikutip dalam laporan pengadilan audit, Moise harus menghadapi proses peradilan, untuk memberitahukan tentang orang-orang apa yang terjadi," kata aktivis Pascale Solages. (syf/has)
Baca Kelanjutan Protes Ribuan Warga Haiti, Dua Orang Tewas : http://bit.ly/2GfCjkLBagikan Berita Ini
0 Response to "Protes Ribuan Warga Haiti, Dua Orang Tewas"
Post a Comment