
Jaksa Belanda sejauh ini belum bisa menemukan keterkaitan antara Gokmen Tanis, pelaku penembakan yang berasal dari Turki, dengan para korban.
Senada dengan jaksa, Komisioner Kepolisian Regional, Rob can Bree, juga menuturkan pihaknya belum bisa mengetahui relasi antara Tanis dengan ketiga korbannya.
Sementara itu, Perdana Menteri Mark Rutte juga menegaskan bahwa motif terorisme masih belum bisa dikesampingkan.
Sebelumnya, para jaksa Belanda juga telah mencurigai pria 37 tahun itu melakukan penembakan dengan niat terorisme.
Meski begitu, hingga kini belum jelas apakah Tanis, yang memiliki riwayat melanggar hukum, bertindak atas kepercayaan politik atau dendam pribadi.
Sementara itu, paman Tanis yang juga tinggal di Belanda, Mahmut Tanis, meragukan motif penembakan sang keponakan berkaitan dengan radikalisme.
"Melihat kondisi keponakan saya, kemungkinan bahwa apa yang ia lakukan adalah serangan teror sangat rendah," ucapnya seperti dikutip Reuters.
Meski sudah tak melihat Tanis selama beberapa tahun terakhir, Mahmut menuturkan aksi keponakannya itu bisa saja berasal dari "masalah hati."
Tanis ditangkap kepolisian setelah tujuh jam dalam pencarian usai penembakan yang terjadi sekitar pukul 10.45 waktu setempat itu.
Ia sempat kabur menggunakan mobil Renault Clio curian berwarna merah. Selain Tanis, kepolisian Belanda juga menangkap dua tersangka lainnya. Namun, peran kedua orang tersebut belum jelas. (rds/has)
Baca Kelanjutan Belanda Masih Selidiki Motif Penembakan di Utrecht : https://ift.tt/2U08JGoBagikan Berita Ini
0 Response to "Belanda Masih Selidiki Motif Penembakan di Utrecht"
Post a Comment