Peristiwa ini pertama kali menjadi perhatian ketika warga yang tinggal di dekat sekolah tersebut mendengar kegaduhan dari arah Sekolah Raul Brasil sekitar pukul 9.30 waktu setempat.
"Saya mendengar banyak teriakan. Saya membuka gerbang rumah saya dan saya melihat para siswa melompati tembok sekolah," ujar seorang warga, Marilene Goncalves kepada Reuters.
Ia kemudian mempersilakan beberapa siswa masuk ke rumahnya. Salah satu anak bersimbah darah akibat luka tembak di rahangnya.
"Saya taruh ponsel saya di tangannya dan dia mulai mengetik, dengan tangan kotornya yang gemetar, bahwa dia ingin saya menelepon ibunya," tutur Goncalves.
Setelah kepanikan berlalu, Goncalves pun mencari tahu kejadian di sekolah tersebut. Di depan sekolah, Komandan Kepolisian Sao Paulo, Marcelo Salles, mengatakan bahwa penembakan bermula ketika dua orang bertopeng memaksa masuk.
Kepolisian mengidentifikasi kedua pria itu bernama Luiz Henrique de Castro dan Taucci Monteiro. Stasiun televisi lokal, Globo TV, melaporkan bahwa Monteiro menembak Castro sebelum bunuh diri.
Sejumlah foto yang dilansir kepolisian memperlihatkan Monteiro bersimbah darah dengan baju hitam dan pisau di celananya. Jasad Castro tergeletak di dekat Monteiro.
Kamera pengawas di rumah sekitar juga merekam ketika anak-anak memanjat dan melompati tembok gedung Sekolah Raul Brasil, kemudian berlari dan berteriak minta tolong.
Tingkat kriminal di Brasil memang tinggi, tapi penembakan di sekolah seperti ini sangat jarang terjadi.
Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, pun mengatakan bahwa peristiwa ini jelas menjadi pukulan tersendiri baginya.
"Saya terkejut melihat lokasi kejadian di dalam sekolah itu. Ini adalah hal paling menyedihkan yang pernah saya lihat sepanjang hidup saya," katanya. (has)
Baca Kelanjutan Penembakan di Sekolah Brasil, Siswa Berlarian Panjat Tembok : https://ift.tt/2VZ6fW3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penembakan di Sekolah Brasil, Siswa Berlarian Panjat Tembok"
Post a Comment