"Itu diketahui dari rekaman percakapan dengan pusat kontrol lalu lintas udara di saat-saat terakhir sebelum kecelakaan," ujar CEO Ethiopian Airlines, Tewolde GebreMariam, melansir CNN.
Pilot diketahui sempat meminta izin untuk kembali ke pangkalan. Saat itu, dia mendapatkan izin untuk ke pangkalan. Namun, di saat yang sama, penerbangan mendadak menghilang dari radar.
Penerbangan Ethiopian Airlines ET302 jatuh di sebuah tanah kosong di dekat Desa Tulu Fara, Kota Bishoffu, tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Addis Ababa. Sebanyak 157 penumpang dan awak yang ada di dalamnya dilaporkan tewas.
Insiden ini merupakan kedua kalinya pesawat tipe Boeing 737 MAX 8 terlibat dalam insiden fatal. Sebelumnya, penerbangan Lion Air JT610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Oktober 2018 lalu.
Sang pilot, kata Tewolde, sebelumnya telah menerima pelatihan tambahan tentang prosedur penerbangan yang melibatkan Boeing 737 MAX 8 setelah jatuhnya pesawat Lion Air.
"Kami percaya kesamaan antara dua kecelakaan itu sifatnya substansial," ujar Tewolde. Kedua insiden hampir serupa dan terjadi sesaat setelah lepas landas.
Hingga saat ini belum diketahui pasti apa yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Penyebab masih dalam proses penyelidikan. "Kami belum tahu penyebab pasti kecelakaan itu," kata Tewolde.
Kotak hitam pesawat telah ditemukan. Hal itu memungkinkan tim untuk menyelidiki dan mengetahui lebih lanjut apa penyebab insiden.
Kementerian Transportasi Ethiopia akan bekerja sama dengan Amerika Serikat--tempat Boeing berada--untuk memeriksa data tersebut. (asr/asr)
Baca Kelanjutan Pilot Ethiopian Airlines Sempat Ingin Kembali ke Pangkalan : https://ift.tt/2Fb4OyoBagikan Berita Ini
0 Response to "Pilot Ethiopian Airlines Sempat Ingin Kembali ke Pangkalan"
Post a Comment