
"Itu cerita sangat menyedihkan," tulis Putri Ubolratana dalam kolom komentar akun Instagram, seperti dilansir Reuters, Jumat (8/3).
Pembubaran partai dilakukan menjelang pemilihan umum pada 24 Maret mendatang. Tak hanya itu, MK Thailand juga melarang sejumlah petinggi partai, termasuk dua anggota keluarga Shinawatra terjun ke dunia politik selama satu dekade.
Keluarga Shinawatra merupakan pesaing terbesar pemerintah junta militer Thailand pimpinan Perdana Menteri Prayuth Chan-o-Cha. Sebab, militer dua kali mengkudeta klan Shinawatra. Yaitu pada 2006 ketika masa pemerintahan Thaksin Shinawatra, dan pada 2014 pada masa pemerintahan Yingluck Shinawatra.
Pembubaran Thai Raksa Chart partai menjadi ganjalan besar bagi klan Shinawatra yang berupaya memenangkan mayoritas parlemen dalam pemilu akhir bulan nanti.
Langkah itu dilakukan klan Shinawatra guna mengambil kembali kekuasaan yang pernah direbut oleh rezim militer Prayuth dalam kudeta 2011 lalu.
Thai Raksa Chart semula dibentuk oleh para pendukung mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra sebagai upaya berjaga-jaga jika partai utama mereka, Pheu Thai, dibubarkan oleh pemerintah sebelum pemilu. Partai ini sebelumnya telah mengusung 108 anggotanya untuk memperebutkan kursi parlemen di 174 daerah.
Selain Thai Raksa Chart, MK Thailand juga pernah membubarkan dua partai lainnya yang berkaitan dengan dinasti Shinawarta dalam 13 tahun terakhir setelah mantan PM Thaksin digulingkan dalam kudeta pada 2006 lalu.
Tak hanya dari pemerintah, pencalonan Putri Ubolratana oleh Thai Raksa Charta juga memicu amarah dari sang adik yakni Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Putri Thailand Sedih Mantan Partai Pengusungnya Dibubarkan"
Post a Comment