
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (20/3), seribuan aparat Venezuela itu memilih menyerahkan senjata dan seragam kepada pasukan Kolombia. Kebanyakan dari mereka lari pada 23 Februari lalu, ketika pemimpin oposisi Juan Guaido mencoba membawa masuk bantuan yang tertahan dari Kolombia.
Aparat Venezuela desertir itu saat ini justru mendapat bantuan kesehatan dan hukum, serta diberi kebutuhan pokok. Bahkan mereka juga lari membawa serta keluarga, yang saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai 400 orang.
Seorang bekas tentara Venezuela yang terakhir berpangkat kapten, Jean Marchena Castillo, menyatakan sebagian sejawatnya masih khawatir dengan nasib kerabat mereka yang tidak bisa kabur. Sebab, pasukan yang setia kepada Maduro dilaporkan kerap mengancam sanak saudara para serdadu yang membelot.
Menurut perwakilan oposisi Venezuela di Kolombia, Humberto Calderon Berti, mereka saat ini bekerja sama dengan pemerintah setempat memberikan pelatihan supaya para desertir itu bisa bertahan hidup dan tidak menjadi pengangguran yang malah membebani negara lain.
Sedangkan politikus pro Maduro, Diosdado Cabello, menuduh aparat Venezuela yang desersi sudah disogok. Namun, tuduhan itu dibantah para aparat yang membelot.
Sekitar tiga juta warga Venezuela memilih lari dari negara itu karena krisis berkepanjangan. Sepertiganya mengungsi ke Kolombia.
Meski sejumlah aparatnya membelot, sejumlah pejabat serta petinggi militer dan kepolisian menyatakan masih setia terhadap Maduro. Mereka adalah mantan menteri luar negeri yang kini menjadi Wakil Presiden Delcy Rodriguez, Menteri Penerangan Jorge Rodriguez, dan Menteri Pertahanan Jenderal Vladimir Padrino Lopez.
Mereka dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat karena dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Maduro menuduh Guaido adalah antek Amerika Serikat yang hendak menggulingkan pemerintahannya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Seribu Aparat Venezuela Desersi dan Kabur ke Kolombia"
Post a Comment