
"Pernyataan Presiden Erdogan sayangnya telah disalahartikan," ucap Direktur Komunikasi Kantor Kepresidenan Turki, Fahrettin Altun, melalui akun Twitter-nya, Kamis (21/3).
Erdogan membuat geram Australia setelah dia mengancam akan mengembalikan setiap warga Negeri Kanguru dalam bentuk jasad atau peti mati jika berani melakukan aksi serupa teror Christchurch yang berbau anti-Islam.
Dalam sebuah kampanye, Erdogan mengatakan akan mengembalikan setiap warga Australia yang anti-Islam dalam bentuk jenazah seperti nenek moyang mereka di Gallipoli.
Gallipoli merupakan salah satu pertempuran yang terjadi semasa Perang Dunia I, di mana lebih dari 8.000 pasukan Australia tewas saat menghadapi angkatan bersenjata Kekhalifahan Ottoman, yang saat ini menjadi Turki.
Selain itu, Erdogan juga membuat gerah Selandia Baru lantaran memutar rekaman video penembakan Christchurch.
Akibat pernyataan Erdogan itu, Australia bahkan telah memanggil duta besar Turki di Canberra untuk meminta klarifikasi. (rds/has)
Baca Kelanjutan Turki: Komentar Erdogan soal Christchurch Disalahartikan : https://ift.tt/2WdyqkmBagikan Berita Ini
0 Response to "Turki: Komentar Erdogan soal Christchurch Disalahartikan"
Post a Comment