"Kemungkinan akan ada gelombang serangan lagi. Menurut informasi para pelaku akan menggunakan kendaraan minibus dan mengenakan seragam aparat," demikian pernyataan kepala Divisi Keamanan Pejabat Tinggi (MSD) Kepolisian Sri Lanka, dalam surat kepada dewan perwakilan dan badan keamanan lain.
Dalam surat itu, aparat menyatakan lokasi serangan kemungkinan berpusat di Kota Batticaloa di kawasan pantai timur. Kota itu menjadi salah satu target serangan bom pada 21 April lalu dan menewaskan 27 orang.
Laporan itu dibenarkan oleh sejumlah menteri dan anggota dewan perwakilan.
"Kami sudah diberi tahu soal ancaman serangan itu oleh MSD," kata Menteri Kesehatan, Rajitha Senaratne.
Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, memberlakukan larangan pemakaian cadar bagi Muslimah dan segala bentuk pakaian lainnya yang menutupi wajah, pada Minggu (28/4) kemarin.
Kantor kepresidenan menyatakan larangan tersebut berlaku secara efektif mulai hari ini
Aparat juga terus memburu sekitar 140 orang yang diduga terlibat jaringan teroris di Sri Lanka.
Pemerintah Sri Lanka sudah menyatakan kelompok Jemaah Tauhid Nasional (NTJ) dan Jemaah Agama Ibrahim (JMI) sebagai organisasi terlarang. Pemimpinnya, Zahra Hashim, diduga adalah otak serangan teror yang tewas dalam serangan di Hotel Shangri-La.
Sampai saat ini pemerintah Sri Lanka mengerahkan aparat untuk menjaga rumah ibadah di seluruh negeri. Mereka membatalkan rencana memulai kembali kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah pekan ini, dan memperpanjang pemberlakuan jam malam. (ayp)
Baca Kelanjutan Aparat Sri Lanka Waspadai Teror Susulan Usai Bom Paskah : http://bit.ly/2XQQvFDBagikan Berita Ini
0 Response to "Aparat Sri Lanka Waspadai Teror Susulan Usai Bom Paskah"
Post a Comment