
Utusan AS untuk Venezuela, Elliot Abrams, mengatakan bahwa pendudukan tersebut merupakan "pelanggaran hukum."
Abrams kemudian mengatakan bahwa para demonstran seharusnya membuka jalan bagi perwakilan yang ditunjuk oleh Juan Guaido untuk bekerja di gedung kedutaan tersebut.
Guaido adalah pemimpin oposisi Venezuela yang mendeklarasikan diri sebagai presiden interim ketika demonstrasi besar-besaran untuk menolak Maduro merebak di negara krisis tersebut pada Januari lalu.
Ia langsung mendapatkan dukungan dari setidaknya 50 negara, termasuk negara-negara kawasan Amerika Latin.
Sejak saat itu, AS mengusir para diplomat yang dikirimkan rezim Maduro. Para perwakilan Maduro itu sendiri sudah menyatakan bahwa mereka akan menyerahkan kantor kedutaan ke utusan Guaido.
Namun, sejumlah veteran, termasuk Madea Benjamin, tak menerima keputusan tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan cara AS mengintervensi urusan Venezuela.
"Kami tidak akan membiarkan orang-orang yang tidak dipilih dalam pemilu mengambil alih kedutaan dari pemerintah yang terpilih secara sah dan diakui oleh PBB," katanya. (has)
Baca Kelanjutan AS Usir Demonstran Pro-Maduro yang Duduki Kedubes Venezuela : http://bit.ly/2Gy49GKBagikan Berita Ini
0 Response to "AS Usir Demonstran Pro-Maduro yang Duduki Kedubes Venezuela"
Post a Comment