
"Inspektur Jenderal Kepolisian (IGP) mengundurkan diri. Ia sudah mengirimkan surat pengunduran dirinya ke pelaksana tugas menteri pertahanan," ujar Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, sebagaimana dikutip AFP.
Pengunduran diri Jayasundara ini disampaikan tak lama setelah Menteri Pertahanan Sri Lanka, Hemsiri Fernanado, mengambil langkah serupa.
Kedua pejabat tinggi ini lengser setelah Sirisena mendesak mereka mengundurkan diri. Permintaan ini muncul di tengah perselisihan pemerintahan Sri Lanka yang mengaku gagal mengantisipasi serangan bom paling parah dalam sepuluh tahun terakhir tersebut.
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Lakshman Kiriella, mengatakan bahwa laporan ancaman serangan teror di sejumlah gereja dan hotel itu diterima dari intelijen India pada 4 April lalu.
Tiga hari kemudian, Sirisena menggelar rapat Dewan Keamanan karena dia bertanggung jawab dalam bidang itu. Namun, kata Kiriella, informasi itu justru tidak disebarkan ke pejabat lain.
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, sendiri mengaku tak pernah diajak mengikuti rapat penting tersebut.
Informasi itu kemudian menyebar di kalangan aparat keamanan pada 11 April, tapi tidak disikapi secara serius.
Wickremesinghe pun menuding ada pihak-pihak yang sengaja menyembunyikan informasi peringatan ancaman serangan oleh kelompok Zahran.
"Seseorang sengaja mengendalikan informasi ini. Dewan Keamanan sudah bermain politik. Ini harus diusut," kata Kiriella. (has)
Baca Kelanjutan Susul Menhan, Kepala Polisi Sri Lanka Mundur Usai Bom Paskah : http://bit.ly/2DAUs9RBagikan Berita Ini
0 Response to "Susul Menhan, Kepala Polisi Sri Lanka Mundur Usai Bom Paskah"
Post a Comment