"Penembak tidak dikenal menyerang gereja Protestan di Silgadji, menewaskan empat jemaah dan seorang pastor," kata seorang sumber aparat keamanan, seperti dilansir AFP, Senin (29/4).
Menurut sumber itu, dua orang yang berada di gereja saat penyerangan terjadi saat ini dilaporkan hilang. Ini adalah serangan pertama terhadap gereja di negara itu, sejak kekerasan kelompok radikal Muslim meletup di sana sejak empat tahun lalu.
Padahal negara itu tergolong damai. Insiden terjadi pada pukul 13.00 waktu setempat, ketika hendak pulang dari gereja.
"Pelaku berboncengan menggunakan sepeda motor. Mereka melepaskan tembakan ke udara sebelum membidik pada jemaat," kata seorang saksi.
Setidaknya ada tiga kelompok teroris yang bersembunyi di Burkina Faso. Mereka adalah Ansarul Islam, Kelompok Pendukung Islam dan Muslim (GSIM), dan ISIS Sahara.
Ketiga kelompok itu kerap melakukan serangan teror dalam bentuk gerilya. Mereka kerap menargetkan warga Nasrani dan bahkan sesama Muslim.
Pada 2015, para teroris menyerang Ibu Kota Ouagadougou dan kota-kota di wilayah timur negara bekas jajahan Prancis itu.
Jumlah korban meninggal akibat serangan teroris diperkirakan mencapai 350 orang.
Pada Februari lalu, seorang pastor asal Spanyol, Bapa Cesar Fernandez, dibunuh dalam serangan yang diduga dilakukan kelompok teroris. Insiden itu terjadi di wilayah Nohao. Saat itu dia tengah dalam perjalanan pulang dari Togo.
Bapa Fernandez yang tutup usia pada umur 82 tahun sudah ditugaskan di di Afrika sejak 1982, oleh Ordo Salesian Don Bosco.
Prancis sudah mengirim sekitar 4,500 pasukan ke bekas negara jajahan mereka di Afrika yakni Mali, Burkina Faso, Niger, dan Chad untuk membantu menumpas kelompok teroris. Mereka bahkan menggelar operasi militer Barkhane untuk bertempur bersama-sama pasukan setempat melawan para milisi. (ayp) Baca Kelanjutan Teroris Tembaki Gereja di Burkina Faso, Lima Orang Meninggal : http://bit.ly/2XXiXWx
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Teroris Tembaki Gereja di Burkina Faso, Lima Orang Meninggal"
Post a Comment