
Dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa komando pusat sudah mengajukan permintaan itu, tapi belum diketahui Kemhan AS akan mengabulkannya atau tidak.
"Sebagai kebijakan jangka panjang, kami tidak akan mendiskusikan atau berspekulasi terkait rencana ke depan dan permintaan penambahan pasukan," ujar Rebarich.
Rencana penambahan pasukan ini terjadi di tengah ketegangan hubungan bilateral AS dan Iran yang memanas sejak dua pekan lalu, terutama setelah Presiden Hassan Rouhani melontarkan ultimatum.
Ia mengancam akan melakukan pengayaan uranium, langkah yang mengindikasikan Iran bakal melanjutkan program senjata nuklirnya.
Langkah itu diambil Iran setelah AS di bawah kepemimpinan Trump memutuskan keluar dari perjanjian nuklir JCPOA pada Mei 2018 lalu. Washington juga kembali menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Teheran. (ajw/has)
Baca Kelanjutan AS Pertimbangkan Minta 5.000 Tentara Tambahan di Timur Tengah : http://bit.ly/2WmcJCmBagikan Berita Ini
0 Response to "AS Pertimbangkan Minta 5.000 Tentara Tambahan di Timur Tengah"
Post a Comment