
Kremlin menganggap Teheran memutuskan menarik kembali sejumlah komitmennya terhadap perjanjian nuklir 2015 lantaran tekanan eksternal dari Washington.
"Presiden (Putin) telah berulang kali mengatakan konsekuensi dari langkah yang tidak dipikirkan dengan matang mengenai Iran yakni keputusan yang diambil oleh Washington untuk keluar dari perjanjian nuklir. Sekarang kita lihat konsekuensi tersebut mulai terjadi," ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Rabu (8/5).
Komentar itu diutarakan Peskov ketika pertemuan antara Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, dan Menlu Rusia, Sergei Lavrov, sedang berlangsung.
Sejauh ini, Kremlin belum memutuskan apakah siap bergabung dengan negara lain dalam menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran menyusul keputusan Rouhani.
"Untuk saat ini, kami perlu menganalisis situasi dengan serius dan bertukar pandangan tentang ini. Situasinya sangat serius," ucapnya seperti dikutip Reuters.
Melalui pidato di stasiun televisi nasional, Rouhani melontarkan langsung ancaman tersebut kepada negara-negara yang menandatangani kesepakatan nuklir JCPOA, yakni Inggris, Prancis, Jerman, China, dan Rusia.
Rouhani memberikan waktu 60 hari bagi kelima negara tersebut untuk berjanji melindungi sektor minyak dan perbankan Iran di tengah sanksi AS.
"Jika kelima negara tersebut datang ke meja perundingan dan kami mencapai kesepakatan itu, dan jika mereka dapat melindungi kepentingan sektor minyak dan perbankan kami, kami akan tetap melanjutkan komitmen," ujar Rouhani.
Perjanjian yang diteken pada 2015 lalu itu menyepakati bahwa negara Barat akan mencabut serangkaian sanksi terhadap Teheran.
Sebagai balasan, Iran harus menyetop segala bentuk pengembangan senjata rudal dan nuklirnya, termasuk dengan pengayaan uranium.
Namun, AS menarik diri secara sepihak dari perjanjian nuklir itu pada Mei 2018 lalu dan kembali menerapkan sanksi atas Iran. (rds/has)
Baca Kelanjutan Iran Ancam Tak Penuhi Kesepakatan Nuklir, Rusia Salahkan AS : http://bit.ly/2H6zoJcBagikan Berita Ini
0 Response to "Iran Ancam Tak Penuhi Kesepakatan Nuklir, Rusia Salahkan AS"
Post a Comment