Lee melontarkan pengakuan tersebut dalam persidangan pada Rabu (1/5). Kementerian Kehakiman AS menyatakan bahwa dengan pengakuan ini, Lee terancam hukuman maksimal penjara seumur hidup.
Lee sendiri sudah keluar dari CIA pada 2007, kemudian pindah ke Hong Kong. Ia dihubungi oleh dua intelijen China pada April 2010.
Kedua intelijen itu menawarkan bayaran US$100 ribu bagi Lee. Mereka meminta berbagai informasi yang Lee punya dengan timbal balik "jaminan hidup."
Keterangan dari Kementerian Kehakiman AS juga melaporkan bahwa Biro Investigasi Federal (FBI) menemukan catatan goresan tangan Lee terkait pekerjaannya untuk CIA.
"Catatan ini termasuk intelijen dari aset CIA, nama asli sejumlah aset, lokasi rapat operasional, juga nomor telepon dan informasi sial fasilitas penyamaran," demikian bunyi keterangan Kementerian Kehakiman AS yang dikutip AFP.
Asisten Direktur Kontra-intelijen FBI, John Brown, menyatakan bahwa tindakan Lee ini menimbulkan "akibat berbahaya."
"Dengan kesadaran memberikan bantuan kepada pemerintah asing, Lee menimbulkan risiko serius bagi keamanan nasional dan mengancam keamanan personel keamanan yang tak bersalah, termasuk para mantan rekan intelijennya," tutur Brown.
Sebelumnya, Direktur FBI, Christopher Wray, sudah mengatakan bahwa China kini memiliki ancaman intelijen paling serius bagi AS.
"Mereka melakukannya melalui jaringan intelijen China, melalui perusahaan-perusahaan milik negara, perusahaan swasta, pelajar dan peneliti, dan pelaku-pelaku lainnya yang bekerja untuk China," katanya. (has)
Baca Kelanjutan Jadi Mata-mata China, Eks Agen CIA Terancam Bui Seumur Hidup : http://bit.ly/2Lh1AysBagikan Berita Ini
0 Response to "Jadi Mata-mata China, Eks Agen CIA Terancam Bui Seumur Hidup"
Post a Comment