
Seperti dilansir AFP, Kamis (13/6), aparat Badan Penyelidikan India (NIA) menggerebek tujuh lokasi di Coimbatore. Namun, mereka tidak berhasil menangkap Azarudeen.
"Mereka turut menyebarkan ideologi ISIS di media sosial dan merekrut muda-mudi yang rentan, untuk melakukan serangan teror di selatan India, terutama Negara Bagian Kerana dan Tamil Nadu," demikian pernyataan NIA.
Menurut NIA, Azarudeen dicurigai masuk dalam jaringan teror karena berteman dengan Zahran di media sosial Facebook. Dia juga mengurus laman propaganda ISIS di Facebook untuk menyebarkan konten radikal.
Salah satu pengikut laman itu adalah Riyas A alias Riyas Aboobacker (29), yang ditangkap pada April lalu. Saat diinterogasi, Riyas mengaku hendak melakukan serangan teror di Kerala.
Zahran yang memimpin organisasi Jemaah Tauhid Nasional (NTJ) disebut sebagai dalang dan pelaku teror bom itu. Dia dilaporkan meninggal dalam serangan bom bunuh diri.
Padahal, intelijen India dilaporkan sudah memberi tahu soal ancaman serangan teror kepada aparat Sri Lanka. Namun, diduga karena pertikaian politik antara Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mereka gagal mencegahnya.
Diduga informasi itu sengaja disembunyikan sehingga kedua belah pihak kini saling menyalahkan. (ayp/ayp)
Baca Kelanjutan Aparat India Buru Jejaring Teroris Terkait Bom Sri Lanka : http://bit.ly/2F49d5WBagikan Berita Ini
0 Response to "Aparat India Buru Jejaring Teroris Terkait Bom Sri Lanka"
Post a Comment