
Seperti dilansir Reuters, Minggu (9/6), Wickremesinghe dilaporkan memimpin langsung pansus parlemen itu. Tujuannya adalah menyelidiki dugaan kelalaian pemerintah dalam mendeteksi potensi aksi teror militan Islam yang menyerang sejumlah gereja dan hotel saat perayaan Paskah.
Akan tetapi, Jayasundara menolak berhenti dari jabatannya. Meski begitu, dia dipaksa mengambil cuti.
Mantan Menteri Pertahanan Sri Lanka, Hemasiri Fernando, juga menyatakan dia diperintah oleh Sirisena supaya tidak mengikutsertakan Wickremesinghe dari rapat dewan keamanan.
"Seluruh pejabat negara yang dipanggil oleh pansus harus memenuhinya untuk memberikan keterangan," kata Ketua Parlemen Sri Lanka, Karu Jayasuriya.
Sehari setelahnya, Sirisena mengancam akan membubarkan pansus.
"Saya tidak menerima pansus itu dan tidak akan mengirim anak buah untuk ditanyai oleh mereka," kata Sirisena.
Meski demikian, sumber menyatakan salah seorang menteri di kabinet berhasil menenangkan Sirisena untuk mengurungkan niatnya itu. Akan tetapi, Sirisena memutuskan mencopot kepala badan intelijen, Sisira Mendis.
Mendis sebelumnya mengaku di hadapan pansus sebenarnya serangan itu bisa dicegah.
Sirisena juga dikritik habis oleh oposisi di parlemen karena melawat ke China selama tiga hari, bertepatan dengan kerusuhan anti-Muslim di negara mayoritas Buddha itu yang merebak usai serangan bom. Dia juga dicibir tetap menggelar pesta pernikahan bagi anaknya pada 9 Mei lalu saat keadaan keamanan tengah genting.
Sirisena mengklaim lawatannya ke China justru demi negara, dan pesta pernikahan anaknya tidak digelar secara mewah.
Alhasil karena polemik ini tingkat keterpilihan Sirisena dalam menghadapi pemilihan presiden tahun ini dipastikan menurun. Kemungkinan kandidat terkuat yang akan menggantikannya adalah mantan panglima angkatan bersenjata Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa. (ayp/ayp)
Baca Kelanjutan Dugaan Kelalaian Presiden Sri Lanka Cegah Teror Bom Diusut : http://bit.ly/2R0qrpfBagikan Berita Ini
0 Response to "Dugaan Kelalaian Presiden Sri Lanka Cegah Teror Bom Diusut"
Post a Comment