
Seperti dilansir The Guardian, Senin (24/6), sejumlah warga yang tinggal di wilayah Darwin melaporkan adanya guncangan hebat serta beberapa bangunan sempat bergoyang. Namun, tidak ada laporan langsung terkait adanya kerusakan serius ataupun korban cedera.
"Kami pergi keluar dan ada sejumlah wisatawan, mereka berpegangan pada susuran tangga dan terlihat sangat ketakutan. Semuanya bergoncang beberapa saat," ujar Potter.
Sementara itu, seorang warga Kota Palmerston, Kavinda Weerachandra, mengatakan ada sedikit retakan di dinding rumahnya setelah gempa terjadi.
"Awalnya saya tidak terlalu menghiraukannya, tetapi seiring berjalannya waktu guncangan semakin kuat," kata Weerachandra.
"Saya bisa mendengar rumah saya berderik dan berderak. Dan barang-barang di meja saya mulai berjatuhan. Dan saya benar-benar khawatir akan hidup saya disana," tambahnya.
Domenic Fracaro juga menjadi salah satu dari ratusan penduduk yang berhasil dievakuasi.
"Saya meninggalkan semuanya dan kami lari menuruni tangga darurat, tapi ketika kami berada di tangga, tangga itu bergoyang sangat kuat, dari sisi ke sisi," jelasnya.
"Itu merupakan kejadian terburuk yang pernah saya alami dalam empat tahun selama saya tinggal disini," tambahnya.
Sementara itu menurut ahli seismologi di Geosains Australia, Jonathan Bathgate, gempa berkekuatan sebesar hari ini tidak biasanya terjadi di Laut Banda. Namun, gempa tersebut dilaporkan tak berpotensi tsunami.
Aktivitas seismik di wilayah tersebut juga cenderung mengalami pasang surut. (ajw/ayp)
Baca Kelanjutan Getaran Gempa Maluku Terasa Hingga Darwin, Australia : http://bit.ly/2J1vlyWBagikan Berita Ini
0 Response to "Getaran Gempa Maluku Terasa Hingga Darwin, Australia"
Post a Comment