"Produksi pengayaan uranium telah kami tingkatkan menjadi empat kali lipat dan akan terus bertambah dalam waktu mendatang, sehingga dalam 10 hari akan melampaui batas 300 kilogram," kata Juru Bicara Badan Tenaga Atom Iran, Behrouz Kamalvandi, seperti dilansir Reuters, Senin (17/6).
Iran menyatakan akan mengurangi kepatuhan mereka dalam perjanjian itu sebagai bentuk protes terhadap Amerika Serikat. Sebab, Presiden Donald Trump memutuskan keluar dari kesepakatan itu pada 8 Mei 2018 lalu, setelah menuduh Iran mengembangkan program peluru kendali dan terlibat dalam konflik di sejumlah wilayah di Timur Tengah.
Bahkan Trump menjatuhkan sejumlah sanksi baru terhadap Iran. Hal ini membuat Iran berang dan menyatakan Trump tidak menepati janji.
Dalam kesepakatan itu Iran dibatasi melakukan pengayaan uranium heksaflouride sebanyak 300 kilogram sebesar 3,67 persen, yang setara dengan 15 tahun produksi.
Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok, menyatakan Uni Eropa menginginkan Iran tetap menaati kesepakatan nuklir itu.
"Sangat penting untuk tetap melakukan verifikasi itu melalui Badan Atom Internasional meski Iran dianggap masih memenuhi kriteria itu. Selama Iran memenuhi kriteria yang ditetapkan, kita harus menaati kesepakatan ini," kata Stef di sela-sela lawatan di Luksemburg. (ayp/ayp)
Baca Kelanjutan Stok Uranium Akan Lewati Batas, Iran Desak Eropa Bertindak : http://bit.ly/2XTqFRJBagikan Berita Ini
0 Response to "Stok Uranium Akan Lewati Batas, Iran Desak Eropa Bertindak"
Post a Comment