
"Kami melihat peningkatan jumlah dugaan kasus campak sejak awal tahun ini, dengan total 87 ribu kasus yang dilaporkan pada pertengahan Mei lalu," ujar Menteri Kesehatan Kongo, Oly Ilunga, Senin (10/6), melansir AFP.
Ilunga mengatakan bahwa kasus kematian akibat campak diperkirakan mencapai 1,8 persen atau sekitar 1.500 kematian.
Tenaga medis telah menemukan kasus campak pada 23 dari 26 provinsi yang ada di negara Afrika tengah itu.Ilunga mengatakan, program vaksin berskala besar akan diperbarui untuk melawan wabah tersebut.
Pada April lalu, 2,24 juta anak berusia balita divaksinasi selama empat hari. Kampanye imunisasi yang mencakup 1,4 juta anak juga akan diluncurkan dalam beberapa hari mendatang.
"Vaksinasi adalah satu-satunya intervensi kesehatan masyarakat yang mampu mengakhiri epidemi campak," kata Ilunga. Setidaknya, sebanyak 95 persen dari populasi harus mendapatkan vaksinasi jika ingin rantai penularan campak terputus.
Selain campak, Kongo juga berjuang mengatasi wabah Ebola yang mematikan di dua provinsi bagian timur negara. Total sebanyak 1.384 nyawa telah hilang akibat Ebola sejak Agustus 2018 lalu.
(asr/asr)
Baca Kelanjutan Wabah Campak di Kongo Diperkirakan Telan 1.500 Jiwa : http://bit.ly/2KbcmorBagikan Berita Ini
0 Response to "Wabah Campak di Kongo Diperkirakan Telan 1.500 Jiwa"
Post a Comment