
Seperti dilansir AFP, Senin (12/8), Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) menerbitkan pengumuman itu pada Jumat (9/8) pekan lalu. Salah satu maskapai besar yang terdampak adalah Cathay Pacific yang bermarkas di Hong Kong.
"Operasional Grup Cathay Pacific di China daratan sangat penting bagi bisnis kami. Selain melayani penerbangan langsung ke China, sebagian besar penerbangan menuju Eropa dan Amerika Serikat juga melintasi ruang udara China," kata Hogg.
"Kami akan mematuhi aturan yang ditetapkan CAAC, sama seperti halnya peraturan yang diterbitkan oleh lembaga lain," ujar Hogg.
Cathay menyatakan telah memutuskan memecat dua pegawasi dan menonaktifkan seorang pilot karena diduga terlibat dalam unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong selama hampir tiga bulan terakhir.
Menurut Cathay, seorang pilot yang identitasnya dirahasiakan dinonaktifkan pada akhir Juli lalu. Penyebabnya adalah sang pilot diduga ikut dalam demonstrasi yang berakhir bentrok.
Meski begitu, Ketua Dewan Komisaris Cathay Pacific, John Slosar, berbeda pendapat dengan Hogg. Dia menyatakan membela pegawainya yang dihukum dengan alasan hal itu adalah kebebasan berpendapat.
"Kami tidak berkuasa meminta mereka harus berpikiran sama terhadap sesuatu," kata Slosar.
Aksi unjuk rasa pada akhir pekan lalu juga berakhir dengan bentrokan. Namun, para demonstran kini menerapkan taktik gerilya supaya polisi kerepotan menghadapi mereka.
Para pengunjuk rasa Hong Kong kini menerapkan strategi berpindah-pindah dalam melakukan aksinya. Mereka juga tidak lagi mematok harus berunjuk rasa di pusat kota yang dijaga ketat aparat, tetapi lebih memilih lokasi aksi secara acak dan berpencar supaya tidak mudah dihalau aparat.
Aksi besar-besaran ini sendiri bermula pada tiga bulan lalu. Awalnya, para demonstran menuntut pemerintah membatalkan pembahasan rancangan undang-undang ekstradisi yang memungkinkan tersangka satu kasus diadili di negara lain, termasuk China.
Para demonstran menganggap sistem peradilan di China kerap kali bias, terutama jika berkaitan dengan Hong Kong sebagai wilayah otonom yang masih dianggap bagian dari daerah kedaulatan Beijing.
Berawal dari penolakan rancangan undang-undang ekstradisi, tuntutan demonstrasi itu pun meluas hingga ingin membebaskan diri dari China. (ayp/ayp)
Baca Kelanjutan China Larang Terbang Awak Maskapai Terlibat Demo Hong Kong : https://ift.tt/2ZUHbSGBagikan Berita Ini
0 Response to "China Larang Terbang Awak Maskapai Terlibat Demo Hong Kong"
Post a Comment