"Pemerintah secara resmi sudah memberi tahu Kongres soal tujuh rencana penjualan alat bersenjata kepada taiwan. Saat ini nilainya diperkirakan sekitar US$1,42 miliar," ujar Nauert kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters.
Neuert juga menyatakan bahwa penjualan itu merupakan dukungan AS kepada Taiwan untuk memperkuat kemampuan pertahanan mereka.
Pemerintah AS sendiri memerlukan persetujuan Kongres agar transaksi ini terlaksana.
Duta Besar China untuk AS Cui Tiankai mengatakan, tindakan pemerintah Trump ini, serta beberapa aksi lain seperti menjantuhkan sanksi kepada beberapa perusahaan China, akan menggangu hubungan bilateral antara AS dan China.
Tiankai juga menyatakan bahwa penjualan senjata ke Taiwan merusak semangat yang dibangun dalam pertemuan Florida antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping, April lalu.
Dikutip dari The Guardian, sistem persenjataan yang dijual ke Taiwan terdiri atas tujuh jenis, termasuk di antaranya rudal anti-radiasi, torpedo, dan juga komponen-komponen misil SM-2.
Penjualan sistem persenjataan ke Taiwan ini adalah yang pertama dalam era kepemimpinan Donald Trump. Presiden terakhir yang mejual senjata pada Taiwan adalah Barack Obama dengan nilai transaksi US$1,83 miliar pada Desember 2015 lalu.
Penjualan senjata ke Taiwan ini terjadi di masa hubungan antara China dan Taiwan memburuk. China yang menganggap Taiwan bagian dari wilayah teritori mereka, dalam beberapa waktu terakhir meningkatan tekanan diplomatis, memutus hubungan dengan pemerintah Taiwan terpilih, dan juga menyarankan penduduk China tidak berkunjung ke sana.
Trump sendiri akan bertemu lagi dengan Xi Jinping pada pertemuan G20 di Jerman, pekan depan.
(vws)
Baca Kelanjutan Ambil Risiko Bikin China Berang, AS Jual Senjata ke Taiwan : http://ift.tt/2tvhASOBagikan Berita Ini
0 Response to "Ambil Risiko Bikin China Berang, AS Jual Senjata ke Taiwan"
Post a Comment