AFP/Federico Parra , CNN Indonesia
Jumat, 30/06/2017 00:32 WIB
Artikel belum tersedia
Warga menjarah puluhan toko di Maracay, Provinsi Aragua, Venezuela. Penjarahan itu dilakukan akibat krisis politik dan ekonomi yang terus berkepanjangan. (AFP PHOTO/Federico Parra) 
Tidak hanya penjarahan, negara penghasil minyak di Amerika Selatan itu juga terus diwarnai demonstrasi yang menuntut pemerintah menyelenggarakan pemilu guna melengserkan Presiden Nicolas Maduro. (AFP PHOTO/Federico Parra) 
Demonstrasi di Venezuela telah berlangsung selama berbulan-bulan sejak 1 April dan menelan 76 nyawa warga sipil. (AFP PHOTO/Federico Parra) 
Kelompok oposisi menyebut pemerintah tidak memperhatikan kebutuhan rakyat yang kesulitan mendapatkan bahan pokok serta obat-obatan. (AFP PHOTO/Federico Parra) 
Selain itu mereka juga menuding pemerintah menggunakan kelompok bersenjata untuk menekan warga sipil dan melakukan kekerasan yang menewaskan demonstran. (AFP PHOTO/Federico Parra) 
Kelompok oposisi menyebut mereka tidak akan menghentikan aksi demonstrasi hingga pemerintah setuju menggelar pemilu. Di sisi lain, Presiden Maduro tetap kukuh pertahankan posisinya hingga masa jabatan berakhir pada 2018. (AFP PHOTO/Federico Parra) 
Insiden dan kerusuhan di Maracay melukai seorang remaja yang tertembak di bagian leher oleh polisi. Sementara seorang polisi dilaporkan tewas karena dikeroyok warga. (AFP PHOTO/Federico Parra) 
Toko-toko yang menjadi sasaran penjarahan adalah supermarket, apotik, toko roti, toko daging, serta minuman keras. (AFP PHOTO/Federico Parra) 
Tidak hanya menjarah, warga juga membakar sebuah kantor telekomunikasi milik pemerintah dan markas kelompok pro-pemerintah. (AFP PHOTO/Federico Parra) 
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Negara Krisis, Penjarahan Merajalela di Venezuela"
Post a Comment