REUTERS/Tyrone Siu , CNN Indonesia
Jumat, 30/06/2017 14:26 WIB
Artikel belum tersedia
Aktivis pro-demokrasi terlihat memegang rantai di depan bendera Hong Kong saat protes untuk meminta demokrasi penuh bagi Hong Kong saat peringatan 20 tahun penyerahan kota tersebut dari Inggris. (REUTERS/Tyrone Siu) 
Protes tersebut digelar jelang kedatangan Presiden China Xi Jingping ke Hong Kong. Ratusan demonstran membuat barikade di Golden Bauhinia Square sementara polisi berusaha mengamankan lokasi. (REUTERS/Damir Sagolj) 
Mereka menuntut Hong Kong tetap memiliki kebebasan demokrasi di bawah prinsip "Satu Negara, Dua Sistem", yang kini mulai luntur oleh tekanan pemerintah komunis.(REUTERS/Bobby Yip) 
Sebelumnya, di bawah prinsip "Satu Negara, Dua Sistem", warga Hong Kong bisa menikmati kebebasan yang tidak dimiliki daerah lain di China. (REUTERS/Bobby Yip) 
Kini, prinsip tersebut mulai luntur dan warga Hong Kong mulai merasakan tekanan dari pemerintah komunis China. Banyak buku-buku yang kini dilarang peredarannya oleh pemerintah dan penjualnya ditahan. (REUTERS/Bobby Yip) 
Kaum muda Hong Kong menyebut mereka tidak ikut merayakan 20 tahun kembalinya Hong Kong ke tangan China. Mereka justru khawatir akan situasi dan masa depan Hong Kong di bawah pemerintah komunis tersebut. (REUTERS/Damir Sagolj) 
Ketua gerakan pro-demokrasi Joshua Wong (empat dari kanan) memberikan orasi di depan Patung Golden Bauhinia yang merupakan simbol penyerahan kembali Hong Kong pada China. (REUTERS/Tyrone Siu) 
Di patung tersebut bertuliskan sembilan karakter huruf Cina yang ditulis secara langsung oleh mantan pemimpin pemerintah pusat Jiang Zemin. Sementara cincin yang terletak pada bagian atas monumen menandakan pengembalian Hong Kong ke tangan China, setelah dikuasai Inggris selama 156 tahun. (REUTERS/Tyrone Siu) 
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Protes 20 Tahun Penyerahan Kembali Hong Kong ke China"
Post a Comment