Reuters , CNN Indonesia
Rabu, 19/07/2017 16:01 WIB
Artikel belum tersedia
Partai Fatah di Palestina menyerukan boikot sebagai bentuk protes karena pemerintah Israel masih menutup kompleks Bukit Bait Suci di Yerusalem, menyusul insiden penembakan pada Jumat (14/7). (REUTERS/Ronen Zvulun) 
Akibat penutupan itu, Muslim Palestina terpaksa melakukan ibadah di luar kompleks, dengan penjagaan penuh dari pasukan keamanan Israel. (REUTERS/Ammar Awad) 
Sebelumnya Perdana Menteri Isreal Benjamin Netanyahu menyebut akan kembali membuka kompleks suci tersebut Sabtu, namun hingga kini, kompleks masih tertutup dan lokasi dipasangi pendeteksi logam serta pagar besi. (REUTERS/Ammar Awad) 
Adapun, pada Jumat, dua tentara Israel tewas tertembak oleh tiga orang yang diduga berasal dari Palestina. Ketiga pelaku kemudian ditembak mati oleh pasukan keamanan Israel. (REUTERS/Ammar Awad) 
Insiden penembakan itu membuat ketegangan yang terjadi antara Israel-Palestina semakin meruncing yang memicu bentrokan pada Selasa (18/7), dimana 50 warga Palestina dilaporkan terluka. (REUTERS/Ammar Awad) 
Selain itu, dilaporkan empat petugas medis terluka dan 15 lainnya tertembak peluru karet. (REUTERS/Ammar Awad) 
Kerusuhan pada Selasa (18/7) pecah karena polisi Israel menggunakan suara mirip bom dan peluru karet untuk membubarkan kerumunan massa usai salat malam di depan Lions' Gate. (REUTERS/Ammar Awad) 
Atas hal tersebut, Partai Fatah yang menguasai pemerintahan di Palestina, menyerukan boikot yang mereka sebut dengan nama 'Day of Rage' yang digelar Rabu. (REUTERS/Ammar Awad) 
Itu, menjadi bentuk protes keras Palestina karena selama lima hari berturut-turut, pengurus Masjidil Al-Aqsa, juga warga yang ingin beribadah, tidak diijinkan melintasi pendeteksi logam di Lions' Gate di Yerusalem. (REUTERS/Ammar Awad) 
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masjidil Aqsa Ditutup, Palestina Serukan Boikot"
Post a Comment