Kunjungan ini sekaligus memenuhi undangan dari Emir Kuwait Jaber Al-Ahmad Al-Sabah.
"Menlu Tillerson akan bertemu dengan sejumlah pejabat Kuwait untuk mendiskusikan upaya-upaya terkini guna mendamaikan negara-negara Teluk yang tengah terlibat sengketa," bunyi pernyataan Kemlu AS.
Arab Saudi dan beberapa sekutunya seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutus hubungan diplomatik dengan Qatar sejak 5 Juni lalu. Kuwait selama ini mencoba menjadi penengah dalam sengketa tersebut.
Keempat negara bahkan meutup segala akses perhubungan dengan Qatar. Baru-baru ini Saudi cs juga meluncurkan boikot terhadap produksi gas alam Qatar.
Riyadh, Abu Dhabi, Kairo, dan Manama telah membuat 13 daftar tuntutan yang harus dilakukan Doha jika ingin blokade dicabut.
Tuntutan-tuntutan itu termasuk desakan bagi Doha untuk mengakhiri dukungannya pada Ikhwanul Muslimin yang dicap Saudi cs sebagai organisasi teroris. Qatar, di sisi lain, menganggap tudingan itu tidak berdasar.
Qatar membantah segala tuduhan Saudi cs, menolak memenuhi belasan tuntutan negara Teluk untuk mengubah kebijaknnya.
Diberitakan Al Arabiya, krisis diplomatik yang belum mendapat jalan terang ini lantas membuat AS kian gusar. Juru bicara Kemlu AS, Heather Nauert, mengatakan Washington khawatir bahwa konflik yang belum berujung ini tengah menghadapi kebuntuan.
Melalui sambungan telepon dengan Menteri Pertahanan Qatar Khalid al-Attiyah dan Menhan AS James Mattis menekankan pentingnya mengurangi ketegangan di kawasan.
(aal)
Baca Kelanjutan Menlu AS Bertolak ke Kuwait untuk Diskusi Masalah Qatar : http://ift.tt/2tyt87LBagikan Berita Ini
0 Response to "Menlu AS Bertolak ke Kuwait untuk Diskusi Masalah Qatar"
Post a Comment