Search

Ingin Ubah Konstitusi, Maduro Diduga Curangi Pemungutan Suara

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menampik tudingan yang menyebut pemerintahnya menggembungkan suara dalam pemungutan terkait pembentukan Dewan Konstituen Nasional.

Perusahaan penyedia mesin pemungutan suara menyatakan klaim pemerintah, yang menyebut ada 8,1 juta orang pemilih saat itu, melebihi estimasi penghitungan dengan jarak setidaknya 1 juta suara. Maduro menyebut hal itu adalah upaya untuk menodai proses yang telah berlangsung bersih dan transparan.

"Pemilihan ini tidak bisa dinodai siapapun, karena proses itu telah berjalan transparan, diaudit sebelum, saat dan setelah suara disampaikan," ujarnya di hadapan para pendukung dalam siaran televisi yang dikutip Reuters, Rabu (3/8)

Maduro juga mengkritisi akurasi pemberitaan Reuters yang menyebut hanya ada 3,7 pemilih hingga 17.30 waktu setempat, saat pemungutan suara berlangsung, Minggu. Data itu dilaporkan berdasarkan dokumen internal dewan dewan pemilihan umum.

Memaparkan data dari 14.515 tempat pemungutan suara, data itu menunjukkan bahwa 3.720.465 orang telah memberikan suaranya hingga 17.30. Proses pemilihan berakhir pada 19.00 dan sejumlah pakar pemilu menyebut tidak mungkin terjadi penambahan suara hingga dua kali lipat di beberapa jam terakhir.

"Kami teguh pada laporan kami," kata Kepala Bidang Komunikasi Global Reuters Abbe Serphos melalui surat elektronik.

Perusahaan teknologi pemungutan suara elektronik Smartmatic, pembuat sistem yang diguanakan Venezuela sejak 2004, menyatakan angka jumlah pemilih yang disampaikan pemerintah telah diotak-atik.

"Kami tahu, tanpa keraguan, bahwa jumlah pemilih dalam pemilihan baru-baru ini untuk membentuk Dewan Konstituen Nasional telah dimanipulasi," kata Eksekutif Kepala Smartmatic Antonio Mugica dalam penjelasan pers di London, Inggris.

"Kami memperkirakan perbedaan antara angka partisipasi sesungguhnya dan yang diumumkan otoritas setidaknya mencapai 1 juta suara," ujarnya.

Oposisi yang memboykot pemungutan suara itu menyebut penghitungan pemerintah sebagai penipuan. Jumlah pemilih yang tinggi dipandang krusial bagi Maduro untuk melegitimasi pemungutan suara itu di hadapan kritik internasional.

Dewan yang ingin didirikan presiden sayap kiri itu bakal digunakan untuk mengubah konstitusi, diberikan kewenangan untuk membubarkan Kongres dan diperkirakan akan memecat Jaksa Agung yang telah mengkritik keras Maduro tahun ini. Kongres Venezuela saat ini dikuasai oleh oposisi dan kerap berseberangan pendapat dengan pemerintah eksekutif.

Negara-negara di seluruh dunia telah mengecam pembentukan dewan itu sebagai upaya untuk memperpanjang masa jabatan Maduro hingga waktu yang tidak ditentukan. Dia dikritik secara luas karena krisisi ekonomi yang disertai inflasi besar-besaran dan kelangkaan bahan pokok.

(aal)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Ingin Ubah Konstitusi, Maduro Diduga Curangi Pemungutan Suara : http://ift.tt/2hqmwnC

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ingin Ubah Konstitusi, Maduro Diduga Curangi Pemungutan Suara"

Post a Comment

Powered by Blogger.