Search

Puji Hitler, Wakil PM Jepang Dikritik

Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso menimbulkan kontroversi baru setelah dirinya mengungkapkan kekaguman terhadap pemimpin Nazi, Adolf Hitler.

Dalam suatu rapat bersama anggota fraksi partainya, Liberal Democratic, Aso seakan membela motif perang Nazi yang telah membunuh jutaan orang Yahudi selama Perang Dunia II dengan mengatakan "Hitler, yang telah membunuh jutaan orang memang tidak baik, meski motif perangnya itu benar."

Pernyataan Aso pada Selasa (29/8) itu pun dikutip oleh sejumlah kantor media Jepang dan tak lepas dari kritikan publik.

Organisasi pemantau aktivitas fasisme dan anti-semit yang berbasis di Los Angeles, Simon Wiesenthal Center, menyuarakan "kekecewaan" mereka terhadap pernyataan Aso tersebut.

"Insiden ini merupakan daftar baru dari kesalahan ucapan salah satu petinggi negara yang benar-benar berbahaya," tutur Abraham Cooper, kepala lembaga tersebut.

Melihat begitu banyaknya kritikan, Aso pun tak lama mencabut pernyataannya itu dengan mengatakan dirinya tak bermaksud membela Hitler dan kekejaman Nazi di masa lalu.

Melalui sebuah pernyataan, Aso mengatakan Hitler hanya dijadikannya sebagai contoh untuk menekankan betapa pentingnya seorang politikus dan pemimpin bisa mencapai tujuannya.

"Jelas secara keseluruhan ucapan saya menganggap Hitler itu hal yang negatif dan jelas bahwa motifnya itu salah," ucap Aso seperti dikutip The Guardian.

"Tidak pantas bagi saya memakai Hitler sebagai contoh. Karena itu saya ingin menarik kembali ucapan saya tersebut," katanya menambahkan.

Ini bukan lah pertama kalinya Aso membuat pernyataan kontroversial dengan mengutip Nazi atau Hitler.

Pada 2013 lalu, Aso yang juga merangkap sebagai menteri keuangan didesak mengundurkan diri karena menyarankan Jepang mengikuti Nazi yang berhasil mengubah konstitusi Jerman pada masa itu tanpa memicu protes warga dan oposisi.

Beberapa tahun terakhir Jepang memang tengah dihadapkan dengan pro dan kontra masyarakat mengenai amandemen konstitusi baru. Saat itu, Aso menyarankan Jepang "melakukan perubahan konsitusi secara secara diam-diam tanpa ada yang menyadarinya. Mengapa kita tidak belajar dari taktik [Nazi] semacam itu?"

Tak lama, Aso pun menarik kembali ucapannya itu namun menolak untuk berhenti dari jabatannya sebagai wakil perdana menteri.

Selain Aso, anggota pimpinan bank sentral Jepang Yukata Harada pun sempat diserang publik karena komentarnya yang dianggap menyanjung Hitler.

Pada Juni lalu, Harada memuji kebijakan moneter dan fiskal Hitler yang dianggapnya hebat meski mengakui bahwa "kehebatan" diktaktor itu membuatnya mampu melakukan hal-hal yang "mengerikan."

Pada 2015 lalu, seorang ahli bedah kecantikan sekaligus selebriti Jepang, Katsuya Takasu, juga dikecam publik hingga warganet setelah mengunggah pernyataan di Twitter berisikan pujian terhadap Nazi yang dianggapnya telah memberi kontribusi bagi dunia sains dan kedokteran.

Dia bahkan menolak jika Holocaust benar-benar terjadi.

Takasu juga mengatakan dirinya baru menyadari "betapa hebatnya Nazisme" setelah beberapa tahun belajar di Univeristas Kiel di Jerman.

"Tidak aneh jika orang-orang Yahudi dianiaya. Selama ini kita hanya mengetahui sejarah dari desas-desus dan semua itu berdasarkan informasi Sekutu," tulisnya.

(stu)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Puji Hitler, Wakil PM Jepang Dikritik : http://ift.tt/2wo57Qc

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Puji Hitler, Wakil PM Jepang Dikritik"

Post a Comment

Powered by Blogger.