Jepang Bekali Warga untuk Hadapi Ancaman Rudal Korut

Jepang terus membekali warganya di tengah ancaman peluru kendali Korea Utara yang kian nyata setelah rudal dari Pyongyang melintasi Hokkaido pada Selasa (29/8).

“Kami terus memberikan informasi yang penting diketahui publik mengenai rudal Korut. Kami juga terus mengimbau agar seluruh warga di Jepang untuk tetap waspada,” ujar Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii, di kediamannya di Jakarta, Rabu (30/8).

Sejumlah bekal pesan dan informasi tersebut terbukti berguna bagi warga Jepang, terutama ketika rudal Korut melintasi langit Hokkaido sebelum jatuh di Samudera Pasifik kemarin.

Warga Jepang yang tinggal di sekitar wilayah yang dilalui rudal tersebut bangun dengan notifikasi peringatan ancaman rudal rudal di ponsel mereka yang tersebar sekitar pukul 06.02 pagi waktu setempat.

Di saat bersamaan, media penyiaran Jepang NHK pun langsung merilis peringatan yang memberitahukan warga bahwa sebuah peluru kendali mendekat, dan meminta mereka untuk berlindung.

Peringatan darurat pun sempat menyala di Sapporo, ibu kota Hokkaido. Warga diimbau untuk berlindung ke tempat aman, seperti ruang bawah tanah atau bangunan kokoh, jika serangan rudal benar-benar menghantam kota.

[Gambas:Twitter]

Sementara itu, stasiun bawah tanah Tokyo—salah satu stasiun kereta tersibuk di dunia—juga sempat mengeluarkan peringatan melalui pengeras suara.

“Saat ini rudal Korea Utara terbang di atas Jepang. Ini sangat berbahaya. Silakan mencari tempat perlindungan di dalam kereta api atau di ruang tunggu stasiun,” bunyi pengumuman tersebut, sebagaimana dilansir New York Times.

Meski begitu, sirene darurat tidak lama berbunyi. Situasi dan kondisi pun, tutur Ishii, sudah bisa cepat ditangani oleh otoritas Jepang dengan tetap memastikan keamanan warga.

“Pada dasarnya, saat ini, situasi sudah kembali normal,” tutur Ishii.

[Gambas:Video CNN]

Meski demikian, Perdana Menteri Shinzo Abe menegaskan bahwa Jepang akan mengambil “langkah penuh” untuk memastikan keamanan warganya.

Dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB hari ini, Jepang sebagai anggota permanen DK PBB pun meminta majelis tersebut menerapkan sanksi baru yang lebih tegas lagi terhadap Korut.

Menurut Ishii, langkah dan sanksi DK PBB merupakan hal paling penting dalam upaya membendung ambisi rudal dan nuklir Korut.

“Resolusi DK PBB menjadi yang paling penting dalam upaya menekan Korut karena resolusi tersebut mewakili komunitas internasional secara keseluruhan, tidak hanya Jepang, AS, Korsel, atau negara-negara yang terkena dampak saja,” katanya. </span> (has)

Let's block ads! (Why?)