Pemerintah Indonesia Diminta Terima Pengungsi Rohingya

Puluhan demonstran yang tergabung dalam Masyarakat Profesional Bagi Kemanusiaan Rohingya meminta pemerintah mau menerima pengungsi Rohingya untuk sementara waktu menetap di Indonesia.

"Kami minta agar Pemerintah Indonesia mau menerima pengungsi Rohingya di Tanah Air kita," ujar Koordinator Aksi Masyarakat Profesional Bagi Kemanusiaan Myanmar M. Ichsan Loulembah saat menggelar demonsrasi di depan Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta, Sabtu (2/9).

Pada demonstran juga mendesak agar Indonesia mencabut hubungan diplomatik dengan negara Myanmar. Negara itu, kata mereka, dianggap tidak memiliki rasa perikemanusiaan yang ditunjukan melalui pembantaian terhadap etnis Rohingya.

Puluhan demonstran tersebut juga membakar poster Aung San Suu Kyi. Menurut Ichsan, Suu Kyi yang dianggap sebagai simbol perempuan perdamaian justru telah melakukan kejahatan serius hingga mengakibatkan terbunuhnya 400 lebih orang Rohingya di kawasan Rakhina, Myanmar. Oleh karenanya, Suu Kyi pun dianggap tidak pantas meraih nobel perdamaian yang dia terima pada 1991 lalu.

"Dia telah melakukan pembantaian melalui tangan-tangan militernya, rezimnya kejam. Tidak pantas dia dikatakan sebagai perempuan perdamaian," terang Ichsan.

Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika
Demonstran membakar poster Aung San Suu Kyi

Aksi pembakaran ini pun menurut Ichsan, merupakan bentuk perlawanan terhadap perlakuan semena-mena yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar. Apalagi, Suu Kyi yang saat ini menjabat sebagai penasihat negara Myanmar dinilai tidak mampu menghentikan aksi pembantaian yang berujung Genosida terhadap masyarakat Etnis Rohingya di negaranya.

"Suu Kyi jelas-jelas tidak memiliki kemampuan menolong saudara kita, masyarakat Rohingya. Pembantaian pun terus menerus terjadi, padahal dia dianggap sebagai perempuan simbol perdamaian," katanya.

(agi)

Let's block ads! (Why?)