Badai Irma --dikategorikan sebagai badai level terkuat dengan kecepatan 295 kilometer perjam-- pada Rabu (6/9) bisa menghantam Puerto Rico pada tengah hari waktu setempat.
Sang Gubernur, Ricardo Rossello, menyatakan mereka sedang dalam kondisi darurat sementara para penduduk bersiap untuk mengungsi dan mengamankan rumah.
Ancaman bencana alam ini terjadi ketika wilayah itu sedang diguncang krisis keuangan.
Perekonomian Puerto Rico dalam beberapa tahun terakhir sedang menurun karena pengeluaran pemerintah yang sangat besar, ketergantungan pada utang, dan juga sistem energi yang boros dan tidak efisien.
Pemerintah wilayah persemakmuran itu pada Mei lalu juga menyatakan diri bangkrut.
Puerto Rico memiliki utang US$74 miliar dan juga punya obligasi dana pensiun senilai US$50 milar. Mereka bahkan tak bisa membayar klaim bulanan para pensiunan.
Daerah kepulauan itu menyatakan punya cadangan uang untuk kondisi darurat. Pada Senin (4/9) lalu, Rossello juga menyebut Puerto Rico punya anggaran darurat yang telah disepakati senilai US$15 juta.
Pejabat Puerto Rico tidak merespons pertanyaan CNNMoney soal dana darurat tersebut.
|
"Saat ini, Puerto Rico belum memahami benar konsep pembiayaan," kata John Rabin, pengurus FEMA untuk daerah Puerto Rico.
Ia menyatakan bahwa bantuan federal untuk bencana alam baru bisa mengucur beberapa hari bahkan beberapa pekan setelah Irma melintasi daerah itu.
FEMA saat ini bekerja sama dengan Kongres AS untuk memiliki anggaran penanganan bencana alam lebih besar, sehingga mereka juga punya dana yang cukup untuk membantu.
Ted Hampton, seorang analis di Moody, menegaskan keyakinannya bahwa bantuan untuk Puerto Rico akan mengalir.
"Saya kira status kesulitan fiskal dan finansial tidak akan menghalangi mereka untuk menerima bantuan yang layak diberikan setelah bencana alam besar," ujarnya.
Namun badai dalam skala besar seperti Irma tetap bisa berpengaruh besar pada Puerto Rico. Hampton menyatakan, kerusakan akibat bencana alam bisa memperberat masalah perekonomian mereka, termasuk memicu migrasi ke negara-negara bagian AS lain.
Sejak 2007, populasi Puerto Rico menurun 10 persen, terutama karena ketiadaan lapangan kerja. Banyak pekerja profesional telah kabur ke tempat lain.
"Puerto Rico sedang dalam kesusahan, dan badai ini sangat mungkin bisa menambah kesukaran mereka," ujar Hampton.
"Badai ini bisa meninggalkan bekas-bekas kerusakan yang sukar dipulihkan, bahkan dengan ketersediaan dana bantuan federal sekalipun."
Kehilangan para pekerja bisa menjadi masalah baru, terutama ketika badai Irma membayang-bayangi seperti ini. Kepada televisi lokal, penduduk Puerto Rico bercerita soal kecemasan mereka bahwa badai Irma bisa membuat aliran listrik terputus berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Direktur perusahaan listrik Puerto Rico, Ricardo Ramos Rodriguez, baru-baru ini mengungkapkan bahwa beberapa faktor membuat sistem kelistrikan "rapuh dan mudah rusak".
Di antara berbagai masalah, satu yang paling krusial adalah soal kekurangan pegawai. Rodriguez menyebut, banyak pekerja mereka baru-baru ini pensiun, atau meninggalkan Puerto Rico untuk mencari penghidupan yang lebih baik. </span> (vws)
Baca Kelanjutan Sudah Jatuh, Puerto Rico Digoyang Badai Irma Pula : http://ift.tt/2xPlINxBagikan Berita Ini
0 Response to "Sudah Jatuh, Puerto Rico Digoyang Badai Irma Pula"
Post a Comment