Suu Kyi yang selama ini bungkam, akhirnya melontarkan pernyataannya mengenai konflik di Rakhine saat berbicara dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melalui sambungan telepon.
"Kami sangat paham bagaimana rasanya ketika hak asasi dan perlindungan demokrasi dirampas. Jadi, kami memastikan semua orang di negara kami terlindugi haknya. Tak hanya secara politik, tapi juga sosial dan kemanusiaan," ujar Suu Kyi.
Namun dalam perbincangan tersebut, Suu Kyi juga mengatakan bahwa kini, banyak informasi salah yang beredar. Informasi itu diedarkan untuk mendukung "kepentingan teroris."
Serangan ini memicu bentrokan antara militer Myanmar dan Rohingya. Burma Human Rights Network (BHRN) melaporkan, militer tak hanya menghincar ARSA, tapi juga membantai orang Rohingya yang tak terkait dengan serangan itu.
Sejak bentrokan pecah, setidaknya 400 orang tewas dan diperkirakan akan terus bertambah. Namun menurut laporan BHRN, Myanmar terus menutupi konflik ini sehingga warga di Rakhine terperangkap dalam kesengsaraan.
Meski demikian, Erdogan mengatakan kepada CNN bahwa Myanmar kini telah membuka akses bantuan dari negaranya menuju Rakhine.
Sementara itu, sekitar 125 ribu orang Rohingya melarikan diri dari Rakhine ke berbagai tempat, terutama ke Bangladesh.
Akibatnya, terjadi lonjakan pengungsi di Bangladesh yang sebelumnya saja sudah menampung 400 ribu imigran Rohingya. Bangladesh pun terpaksa mengusir orang Rohingya yang datang, membuat nasib mereka kini terkatung-katung. </span> (has)
Baca Kelanjutan Suu Kyi Akhirnya Buka Suara Soal Rohingya : http://ift.tt/2f22xYYBagikan Berita Ini
0 Response to "Suu Kyi Akhirnya Buka Suara Soal Rohingya"
Post a Comment