“Yang menonjol pada pertemuan ini, disarankan dibentuk High Level Strategic Council yang bersifat rutin. Iintinya pembentukan forum komunikasi untuk membahas pengembangan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang,” ujar Duta Besar RI untuk Turki, Wardana, setelah mendampingi JK.
Menurut Wardana, JK sangat mengapresiasi usulan ini. Kedua pemimpin negara akhirnya mempercayakan pembentukan dewan tinggi ini kepada menteri luar negeri mereka.
“Kedua menteri luar negeri telah ditugaskan untuk menindaklanjuti pembentukan high level tersebut,” kata Wardana.
Untuk memantapkan implementasi kerja sama eknomi ini, pemerintah RI dan Turki kini sedang mempersiapkan draf kesepakatan untuk kedua negara.
Dalam kunjungan kenegaraan ke Ankara pada Juli lalu, Jokowi dan Erdogan mencapai kesepakatan investasi senilai US$520 juta atau setara Rp6,7 triliun.
"PT PAL dengan Karadeniz Holding, perusahaan Turki yang bergerak di bidang energi dan kapal pembangkit listrik senilai US$320 juta dan kesepakatan PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry senilai US$200 juta," jelasnya dalam keterangan resmi.
Kerja sama investasi antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan Turki tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai realisasi investasi Turki yang masih minim di Indonesia.
Dari data BKPM periode kuartal pertama tahun 2017, realisasi investasi Turki hanya US$0,1 juta dari 9 proyek investasi. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak ada investasi baru yang dilakukan dari Turki selama kurun waktu tersebut. (has)
Baca Kelanjutan Bertemu JK, Erdogan Usul Bentuk Dewan Kerja Sama RI-Turki : http://ift.tt/2l2y4PGBagikan Berita Ini
0 Response to "Bertemu JK, Erdogan Usul Bentuk Dewan Kerja Sama RI-Turki"
Post a Comment