"Kami tidak mengetahui laporan itu dan itu bukan fakta. Kami akan terus membicarakan ini dan melakukan yang terbaik guna memuluskan upaya abdikasi kaisar," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (20/10).
Kabar mengenai waktu pasti abdikasi kaisar ini sempat menggemparkan Jepang. Berita ini pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Asahi yang merujuk pada pernyataan sejumlah sumber.
Para sumber itu memperkirakan Akihito akan turun takhta sekitar Maret 2019. Namun, Naruhito baru akan mulai menduduki singgasana kaisar pada 1 April, agar masyarakat dapat menerima pergantian kekaisaran itu dengan mulus.
Pada Juni lalu, parlemen Jepang baru meloloskan undang-undang yang mengizinkan Kaisar Akihito untuk turun takhta. Undang-undang tersebut hanya berlaku untuk Akihito, bukan kaisar Jepang secara umum.
Akihito sendiri selama ini sebenarnya tidak pernah terlalu tampil di hadapan publik. Selama berpuluh tahun, ia bekerja dari dalam rumah atau luar negeri, sembari menyembuhkan luka akibat Perang Dunia II.
Dalam pernyataan tertulisnya saat merayakan ulang tahun Akihito ke-83, Permaisuri Michiko mengungkapkan rasa harunya karena perjalanannya tahun ini bersama Kaisar Akihito di sekitar Jepang mungkin akan menjadi yang terakhir kalinya.
Sang permaisuri juga mengatakan bahwa kini ia merasakan "kedamaian yang tak terkira" karena mengetahui Akihito dapat beristirahat dan melewati hari dengan tenang. (has)
Baca Kelanjutan Jepang Bantah Laporan Abdikasi Kaisar Akihito : http://ift.tt/2xcmRxXBagikan Berita Ini
0 Response to "Jepang Bantah Laporan Abdikasi Kaisar Akihito"
Post a Comment