Dikutip dari AFP, Rabu (11/10), Puigdemont mengatakan, dia menerima 'mandat rakyat' yang menginginkan Catalonia menjadi sebuah republik sendiri yang terpisah dari Spanyol.
"Saya menerima mandat rakyat Catalonia untuk menjadi sebuah republik yang merdeka," kata Puigdemont kepada anggota parlemen Catalan.
Meski begitu, dia mengusulkan agar Parlemen menunda deklarasi kemerdekaan ini dan membuka pintu untuk berdialog dengan pemerintah Spanyol dalam beberapa pekan ke depan.
"Saya mengusulkan menunda deklarasi kemerdekaan ini untuk memulai dialog dalam beberapa pekan mendatang."
Pemerintah Spanyol memberi respon. Mereka menolak deklarasi kemerdekaan yang secara diam-diam diproklamirkan Puigdemont. Bahkan pemerintah Spanyol menolak membuka dialog dengan pemimpin Catalonia yang menunda pengumuman deklarasi tersebut.
"Tidak dapat diterima untuk membuat deklarasi kemerdekaan yang diam-diam untuk kemudian menangguhkannya secara eksplisit," kata seorang juru bicara pemerintah pusat kepada AFP.
Pemerintah Spanyol sendiri sudah berulang kali menyatakan menolak kemerdekaan Catalonia. Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy juga berkeras tidak mengakui hasil referendum Catalonia yang dianggap inkonstitusional itu.
Sebab, meski hasil referendum menunjukkan dukungan dari 90 persen suara, hanya 43 warga Catalan yang ikut memilih dalam pemungutan suara itu.
Bahkan PM Rajoy mempertimbangkan untuk mengambil langkah untuk membubarkan parlemen Catalonia jika wilayah itu terus menuntut kemerdekaan. (osc)
Baca Kelanjutan Presiden Catalonia Tunda Deklarasi Kemerdekaan : http://ift.tt/2gaiWydBagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Catalonia Tunda Deklarasi Kemerdekaan"
Post a Comment