“Indonesia harap kinerja UNESCO tidak terpengaruh dan bisa dipertahankan,” ucap juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, di Jakarta pada Jumat (13/10).
Arrmanatha mengatakan, sebagai negara yang memiliki cagar budaya yang begitu kaya, Indonesia terus menekankan pentingnya anggota UNESCO untuk saling memperkuat kerja sama.
Hal ini, tuturnya, penting dalam upaya menjaga warisan budaya di dunia yang terancam dan demi meningkatkan sistem pendidikan global.
“Indonesia memandang kerja sama antara sesama negara anggota UNESCO sangat penting dalam rangka menjaga kekayaan budaya dunia agar terus terjaga,” katanya.
Sebab, selama ini Washington merupakan salah satu negara dengan donor terbesar bagi UNESCO yakni sebesar US$80 juta setiap tahunnya atau setara seperlima dana organisasi itu.
Keputusan AS itu pun dianggap menjadi pukulan telak bagi lembaga yang bermarkas di Paris, Perancis, itu.
Namun, Kemlu AS mengatakan keputusan menarik diri itu justru diambil lantaran besarnya dana tunggakan AS yang belum terbayar pada UNESCO.
Di samping itu, Washington juga mengambil keputusan itu untuk mempertegas pendirian pemerintah dalam menentang sikap bias anti-Israel yang melekat pada UNESCO.
Tak lama setelah AS, Israel juga menarik diri dari UNESCO. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa keputusan ini diambil karena UNESCO kini menjadi wadah yang absurd.
"Ini adalah keputusan yang berani dan berdasarkan moral karena UNESCO sudah menjadi tempat pertunjukan absurd. Alih-alih merawat sejarah, mereka malah menghancurkannya," ujar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (has)
Baca Kelanjutan RI Harap Hengkangnya AS Tak Pengaruhi UNESCO : http://ift.tt/2g72XNCBagikan Berita Ini
0 Response to "RI Harap Hengkangnya AS Tak Pengaruhi UNESCO"
Post a Comment