Kapal perang yang dilengkapi 100 ribu ton nuklir itu berlayar sejauh 160 kilometer dengan mengangkut 5.000 awak dan meluncurkan hampir 90 pesawat temput F-18 Super Hornet dari deknya.
"Perilaku berbahaya dan agresif Korut membuat khawatir seluruh dunia. Dengan patroli ini, kami memperingatkan mereka [Korut] bahwa kami siap melindungi Korea Selatan [sekutu AS]," ujar Laksamana Marc Dalton, komandan armada tersebut, Kamis (19/10).
Beberapa waktu sebelumnya, Washington juga menerbangkan sejumlah jet pengebom strategis B1-B di langit Semenanjung Korea, unjuk gigi kesiapan militer AS dalam menghadapi segala ancaman Korut.
Manuver militer ini pun membuat geram Pyongyang yang menganggap patroli angkatan laut itu sebagai "latihan perang" melawan negaranya.
Jepang dan Korea Selatan adalah dua negara pertama yang akan dikunjungi Trump dalam lawatan perdananya ke kawasan tersebut.
Di saat bersamaan, sejumlah diplomat senior Jepang, Korsel, dan AS saat ini dilaporkan tengah mengadakan pertemuan di Seoul untuk membahas langkah diplomatik demi membujuk Pyongyang ke meja perundingan.
Sebab, ketegangan antara AS dan Korut semakin mengkhawatirkan, terutama setelah pemimpin kedua negara yakni Presiden Donald Turmp dan Kim Jong-un saling lontar ancaman perang hingga hinaan beberapa bulan terakhir. (has)
Baca Kelanjutan Ultimatum Korut, Kapal Induk AS Patroli di Semenanjung Korea : http://ift.tt/2zB14l8Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ultimatum Korut, Kapal Induk AS Patroli di Semenanjung Korea"
Post a Comment