“WNI diimbau berhati-hati dan sebaiknya menghindari kerumunan dengan keluar seperlunya. Imbauan telah disebarkan terutama kepada WNI yang bekerja sebagai misionaris. Sejauh ini, laporan mereka baik-baik saja,” kata Stephanus saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com pada Rabu (15/11).
Stephanus mengatakan secara keseluruhan situasi di Zimbabwe aman. Dia mengatakan kericuhan hanya berpusat di ibu kota Harare saja.
“Situasi tenang, KBRI beraktivitas seperti biasa, meski beberapa kedutaan lainnya libur untuk sementara. Keributan hanya berpusat di Harere,” ucapnya.
“Pertikaian terjadi antara fraksi dalam partai berkuasa (ZANU PF) yakni antara faksi Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa [yang dipecat Mugabe] dan faksi Ibu Negara. Tentara langsung turun tangan menyelesaikan pertikaian itu yang jika dibiarkan akan menjadikan Zimbabwe semakin terpuruk,” kata Stephanus.
Meski semula membantah melakukan kudeta, militer Zimbabwe dilaporkan telah mengambil alih pemerintahan dan menahan Presiden Mugabe beserta keluarga di rumahnya.
Tentara juga dilaporkan memblokade jalan-jalan menuju Parlemen, gedung-gedung pemerintah, dan pengadilan. Kantor berita Rusia, TASS, menyebut Mugabe akan mengundurkan diri dari jabatannya yang telah diduduki sejak 1987 itu akibat insiden ini. (nat)
Baca Kelanjutan Krisis Politik Zimbabwe, WNI Diimbau Waspada : http://ift.tt/2msOwd1Bagikan Berita Ini
0 Response to "Krisis Politik Zimbabwe, WNI Diimbau Waspada"
Post a Comment