Itu dilontarkan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam pidato nasional menanggapi teror kelompok militan ke aksi penyerangan masjid di Rawda, sekitar 40 km dari El Arish, Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11). Akibat serangan saat salat Jumat itu hingga saat ini tercatat sudah ada 235 korban tewas dan sekitar 109 luka.
"Angkatan bersenjata dan polisi akan membalas atas para martir kami dan mengembalikan keamanan serta stabilitas dengan kekuatan yang dibutuhkan," kata Sisi seperti dikutip Reuters.
"Apapun yang mencoba untuk menghentikan kami dari upaya kami menghentikan rencana kejahatan buruk yang bertujuan menghancurkan apa yang ditinggal agama kami."
Beberapa jam setelah teror ke masjid di Sinai Utara itu, militer menggencarkan serangan udara di kawasan perbukitan sekitarnya.
Tak hanya itu, Mesir juga menunda pembukaan perbatasan antara Rafah dengan Gaza. Sebelumnya, wilayah itu akan dibuka selama tiga hari yang rencananya dimulai Sabtu (25/11).
|
Selama ini, otoritas Mesir menganggap bagian utara Sinai sebagai daerah rawan militan. Pasukan keamanan Mesir telah lama memerangi ISIS di Sinai Utara, di mana milisi telah menewaskan ratusan polisi dan tentara. Pertempuran di kawasan itu terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Milisi umumnya membidik aparat keamanan dalam serangan. Belakangan mereka memperluas serangan ke warga sipil Kristen.
(kid) Baca Kelanjutan Masjid di Mesir Diserang Bom, Militer Membalas Lewat Udara : http://ift.tt/2iNsBZJ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masjid di Mesir Diserang Bom, Militer Membalas Lewat Udara"
Post a Comment