“Selain terus mengamati perkembangan situasi, Kementerian Luar Negeri juga terus melakukan langkah antisipasi, antara lain dengan mendata ulang WNI yang berada di Lebanon, dan mengintensifkan komunikasi dengan Kedutaan Besar RU di Beirut,” kata Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan, Sabtu (11/11).
Menurut Kementerian Luar Negeri, keamanan Lebanon bukan hanya penting bagi WNI di Lebanon, tetai juga sekitar seribu WNI yang masih berada di Suriah.
Saat berlangsungnya konflik di Suriah pada 2012-2014, sedikitnya tujuh ribu tenaga kerja wanita (TKW) di Suriah, dievakuasi ke Lebanon dan ditampung di KBRI Beirut, sebelum diterbangkan ke Indonesia.
Perdana Mentri Lebanon Saad Hariri secara mengejutkan mengumumkan pengunduran diri pada Sabtu (4/11) lalu. Hariri mengaku nyawanya terancam. Mantan PM Lebanon itu kini diyakini bersembunyi di Saudi.
Menteri Urusan Teluk Arab Saudi, Thamer al-Sabhan, yang menyebut bahwa Lebanon telah menyatakan deklarasi perang terhadap Arab Saudi, Minggu (5/11). Sebaliknya pemimpin Hizbullah di Lebanon menuding Arab Saudi-lah yang membunyikan genderang perang, Jumat (10/11). (nat)
Baca Kelanjutan Saudi Tuduh Lebanon Deklarasi Perang, RI Waspadai Situasi WNI : http://ift.tt/2Aw4uoBBagikan Berita Ini
0 Response to "Saudi Tuduh Lebanon Deklarasi Perang, RI Waspadai Situasi WNI"
Post a Comment