Komisi Eropa menyatakan ada "cukup kemajuan" setelah London, Dublin dan Belfast bekerja sama untuk memecah kebuntuan soal status perbatasan Irlandia yang sempat menjegal upaya kesepakatan pada Senin lalu.
Berbicara di Brussels, Belgia, May mengatakan kesepakatan tersebut memperbesar peluang perundingan yang bisa membawa kepastian bagi masa depan Inggris setelah keluar dari Uni Eropa.
May pun berharap perjanjian formal terkait kesepakatannya dengan Uni Eropa bisa disetujui dalam pertemuan tingkat tinggi pemimpin negara Uni Eropa pada 14-15 Desember mendatang.
"Saat KTT Uni Eropa nanti, saya juga berharap Inggris bisa memperoleh dukungan dari 27 negara anggota terkait kesepakatan yang didapatkan dengan susah payah ini demi kepentingan bersama," kata May sebagaimana dikutip Reuters.
Dengan disepakatinya perjanjian tersebut, Dewan Eropa kini memulai mempersiapkan negosiasi tahap kedua yang mencakup periode transisi keluarnya Inggris, masalah perdagangan, hingga hubungan jangka panjang antara Inggris dan Uni Eropa.
Seorang bankir senior mengatakan kesepakatan ini pun mengisyaratkan hubungan lebih erat antara Inggris dan Uni Eropa pasca-Brexit dari yang dibayangkan sebelumnya.Dia juga mengindikasikan bahwa perdagangan akan terus mengalir antara Uni Eropa dan Inggris setelah Brexit terjadi.
Di sisi lain, Presiden Uni Eropa Donald Tusk memperingatkan bahwa memutus hubungan adalah hal sulit, sementara menjalin hubungan baru bahkan bisa lebih sulit lagi.
"Sudah banyak waktu berlalu untuk menyelesaikan tugas yang lebih mudah [mengajukan Brexit] dan sekarang saatnya negosiasi kesepakatan transisi dan kerangka hubungan Inggris-UE di masa depan uang harus selesai kurang dari setahun," katanya.
(aal)
Baca Kelanjutan Brexit: Inggris dan Eropa Segera Bicarakan Perdagangan : http://ift.tt/2yP94jLBagikan Berita Ini
0 Response to "Brexit: Inggris dan Eropa Segera Bicarakan Perdagangan"
Post a Comment