Search

Diduga Korupsi, Presiden Peru Tolak Mundur

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski membantah dirinya bersalah atas tuduhan korupsi yang melibatkan Odebrecht, perusahaan global asal Peru.

Dalam pidato yang ditayangkan secara nasional, Kuczynski mengakui bahwa dia adalah pemilik firma, Westfield Capital Ltd, yang dituduh menerima suap dari Odebrect. Namun Kuczynski menegaskan dia tidak mengelolanya saat menduduki jabatan publik.

"Saya adalah orang yang jujur seumur hidup saya. Saya ingin membela kebenaran," kata Kuczynski, 79 tahun, mantan bankir Wall Street seperti dilaporkan Reuters, Jumat (15/12).

Dia menyatakan siap menyerahkan hak kerahasiaan perbankan dan diperiksa Kongres, maupun Jaksa Agung.

Odebrecht menjadi pusat skandal korupsi terbesar Amerika Latin sejak mengaku telah menyuap politisi di belasan negara. Perusahaan global yang bergerak di bidang konstruksi, rekayasa, kimia dan petrokimia itu tidak menyebut nama-nama penerima sogokannya di Peru. Tapi telah berjanji untuk bekerja sama dengan Jaksa Agung untuk mengungkapkan siapa saja yang terlibat dalam skema pembayarannya.

Sebelum Kuczynski buka mulut, para pemimpin beberapa partai oposisi telah bertekad untuk mendepaknya lewat Kongres. Partai sayap kanan yang memegang mayoritas di Kongres, Kekuatan Populer, mendesak Presiden dari kubu kanan tengah itu untuk mundur pada Kamis (14/12).

Kuczynski bertekad untuk melawan tuduhan yang menyebabkan krisis politik terburuk di Peru sejak mantan Presiden Alberto Fujimori melarikan diri di tengah skandal korupsi pada 2000.

Akibat skandal tersebut, indeks saham dan mata uang salah satu negara paling stabil dan penghasil tembaga nomor dua di dunia itu melemah.

Fujimori kini mendekam di penjara atas tuduhan kejahatan hak asasi manusia (HAM) dan korupsi. Dia berbagi tempat dengan mantan Presiden Ollanta Humala yang dijebloskan awal tahun ini sambil menunggu sidang tuduhan suap dana ilegal Odebrecht.

Mantan presiden lainnya, Alejandro Toledo, dimana Kuczynski pernah menjabat sebagai menteri keuangan dan perdana menteri dituduh menerima suap senilai US$ 20 juta dari Odebrecht. Otoritas Peru berupaya mengekstradisi Toledo dari Amerika Serikat. Baik Toledo maupun Humala berulang kali membantah segala tuduhan.

Pekan ini Odebrecht mengirim laporan detail ke Kongres soal deposito senilai US$ 800 ribu (sekitar Rp 10,86 miliar ke Westfield, perusahaan yang diakui Kuczynski sebagai miliknya. Sebagian dana diberikan saat Kuczynski menjabat sebagai pejabat senior di pemerintahan Toledo. Juga dana US$ 4 juta (sekitar Rp 54,3 miliar) ke First Capital Inversiones y Asesorias, sebuah perusahaan yang dikelola rekan Kuczynski.

Sumber di Kejaksaan menyebut bahwa Jaksa telah memanggil Kuczynski untuk menjelaskan pembayaran tersebut, yang diduga melanggar undang-undang pencucian uang. Sebagai Presiden, Kuczynski memiliki kekebalan hukum.

Kuczynski mengakui hanya satu deposit dari Odebrecht yang terkait dengan dia, yakni pembayaran untuk menyediakan layanan keuangan bagi proyek Odebrecht melalui First Capital, saat dia masih menjadi warga biasa. "Saya tidak pernah berniat menyembunyikan apapun," kata Kuczynski, yang menekankan dia telah melaporkan dan membayar pajak pendapatan itu. (nat)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Diduga Korupsi, Presiden Peru Tolak Mundur : http://ift.tt/2CnTX0v

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Diduga Korupsi, Presiden Peru Tolak Mundur"

Post a Comment

Powered by Blogger.