Search

Pelaku Bom New York Dikenakan Tuduhan Ancaman Teror

Jakarta, CNN Indonesia -- Akayed Ullah, seorang pria Bangladesh yang diduga meledakkan bom rakitan di terowongan kereta bawah tanah di jantung Manhattan, Amerika Serikat, telah ditetapkan sebagai pelaku dan dikenai sejumlah tuduhan antara lain, memiliki senjata kriminal, mendukung tindakan terorisme, dan melakukan ancaman teror.

Berdasarkan dokumen pengadilan seperti dilansir CNN.com, Ullah menghadapi lima tuduhan terorisme federal, dan tiga tuduhan terorisme negara. Departemen Kepolisian New York mengatakan, penyidik ​​sedang mengumpulkan bukti dan motif yang menyebabkan Ullah meledakkan bom rakitan saat jam sibuk berlangsung.

Diketahui, sebanyak lima orang mengalami luka ringan dan dirawar di rumah sakit daerah, sementara tersangka dilaporkan terluka parah. Komisaris Pemadam Kebakaran New York City Daniel Nigro menyebutkan, saat ini, ia dirawat di Rumah Sakit Bellevue karena menderita laserasi dan luka bakar yang cukup parah di tangan dan perutnya.


Berdasarkan kronologinya, ledakan tersebut dilakukan sekitar pukul 07.20 pagi waktu setempat di sebuah jalan bawah tanah yang menghubungkan dua jalur kereta di bawah Terminal Bus Otoritas Pelabuhan, dekat Times Square, New York. Dalam sehari, kereta menampung setidaknya 220.000 penumpang.

Ullah pertama kali terlihat di kamera keamanan saat ia mulai menaiki tangga kereta bawah tanah ke jalur kereta 18th Avenue F. di Brooklyn pada pukul 6.25 pagi. Dia kemudian beralih ke kereta A di pemberhentian Jay St./ MetroTech di Brooklyn sebelum keluar dari kereta di Terminal Bus Port Authority di Manhattan.

Pada rekaman pengintaian, penumpang terlihat berjalan melalui terowongan saat semburan asap meluncur dan memenuhi seisi lorong. Para penumpang berlari keluar mencari perlindungan.

Juru Bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Tyler Houlton mengatakan, tersangka diketahui bernama Akayed Ullah, seorang warga Bangladesh yang telah tinggal di AS sejak tahun 2011 dengan visa imigran keluarga F43. Dia adalah penduduk tetap sah yang tinggal di Brooklyn dan tidak memiliki catatan kriminal di AS.

Seorang petugas penegak hukum yang mengetahui langsung penyelidikan tersebut mengungkapkan, Ullah mengindikasikan bahwa dirinya siap mati dengan menempelkan bom ke tubuhnya sendiri. Dia juga mendukung sekaligus berjanji setia kepada ISIS. Namun, alasannya melakukan peledakan agak berbeda, yakni karena kecewa dengan tindakan Israel di Gaza.

Fakta menarik terungkap, Ullah sempat memasang status di laman Facebook miliknya dengan kalimat 'Trump Anda gagal melindungi negaramu'. Hal itu diunggah sesaat sebelum peristiwa ledakan terjadi pada Senin pagi (11/12) waktu setempat.

Ullah baru-baru ini menjalani pekerjaan di bidang kelistrikan yang dekat dengan Otoritas Pelabuhan bersama saudaranya. Mereka tinggal bersama di sebuah apartemen.


Juru Bicara KLT Allan Fromberg mengatakan, Dari Maret 2012 sampai Maret 2015, Ullah memegang lisensi Taxi and Limousine Commission (TLC) yang belum diperbaharui.

"Tidak jelas apakah dia mengemudi untuk kendaraan basis tertentu, atau apakah hanya mendapatkan lisensi tapi tidak menyetir sama sekali," kata Fromberg seperti dikutip dari CNN.com, Selasa (12/12) waktu setempat.

Sahely Ferdous, Juru Bicara Kepolisian Bangladesh menyebutkan, Ullah tidak memiliki catatan kriminal di negara asalnya. Terakhir kali ia mengunjungi Dhaka, Bangladesh pada September 2017, namun polisi tidak memiliki informasi terkait alasan kepulangannya saat itu. (lav)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pelaku Bom New York Dikenakan Tuduhan Ancaman Teror : http://ift.tt/2Bh0Xi7

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Pelaku Bom New York Dikenakan Tuduhan Ancaman Teror"

Post a Comment

Powered by Blogger.