Bayi itu dinamai Donald Trump oleh orangtuanya, Sayed Assadullah Pooya, dengan harapan bisa mengikuti jejak sukses Presiden Amerika Serikat itu. Namun ia kini dihujat di sosial media setelah surat identitasnya di-posting di Facebook.
Sayed mengaku ia dan istrinya mendapat komentar vulgar berisi cacian karena pilihan nama mereka.
Ada pula yang menuding Sayed sengaja membuat onar dengan tujuan mendapat suaka di Amerika Serikat.
"Saya tak tahu apa yang membuat orang Afghanistan jadi sangat sensitif soal nama," kata Sayed.
Sayed mengaku bahkan tetangganya yang mayoritas penganut Syiah ikut mengancam mereka dan meminta ia beserta keluarganya pergi.
"Ketika saya keluar rumah, saya merasa terintimidasi," ujarnya.
Donald lahir di provinsi tengah Afghanistan, Daikundi, hanya beberapa bulan sebelum pemilu AS pada 2016 lalu digelar.
Kemarahan pertama datang dari orangtua Sayed. Namun karena ia bersikukuh soal nama itu, ia dan istrinya akhirnya pindah ke Kabul dan dikucilkan oleh keluarga.
Di Kabul, Sayed dan istri tinggal bersama tiga anak mereka, Fatima, 9 tahun, Karim, 8 tahun, dan Donald.
Meski sekarang menjadi kontroversi dan mengkhawatirkan keselamatan keluarganya, Sayed tetap pada pendiriannya.
"Saya tidak akan mengganti (namanya). Orang-orang bisa melakukan apa yang mereka mau," ucapnya. (stu)
Baca Kelanjutan Bayi Donald Trump Membuat Heboh Afghanistan : http://ift.tt/2FH3mprBagikan Berita Ini
0 Response to "Bayi Donald Trump Membuat Heboh Afghanistan"
Post a Comment