
"Ini baru permulaain. Saya meyakini kami belum berada di situasi di mana kami bisa optimistis," ujar Moon sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (7/3).
Namun, Moon memastikan bahwa dia tidak akan meringankan sanksi atas Korut hanya agar Pyongyang mau berunding.
"Presiden mengatakan bahwa pembicaraan ini bukan berarti tekanan sanksi akan diringankan atau dicabut. Tidak akan ada hadiah apa pun untuk Korut," ucap Shin Yong-hyun dari partai oposisi, Bareun Mirae.
"Kami tidak ingin sekadar pencegahan proliferasi nuklir atau moratorium sebagai hasil akhir," kata Moon dalam pernyataan resminya.
Sebelumnya, delegasi Korsel yang bertemu dengan Kim Jong-un di Pyongyang mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Korut itu bersedia melakukan denuklirisasi jika keamanan negaranya terjamin.
"Tidak ada pilihan lain bagi Korea Utara dalam kondisi seperti ini untuk melindungi negara dan kepercayaannya dalam menghadapi AS, negara nuklir terbesar. Kepemilikan nuklir kami benar dan tidak bisa dipermasalahkan," bunyi pemberitaan surat kabar pemerintah Korut, Rodong Sinmun.
Moon pun mengatakan bahwa perundingan denuklirisasi hanya dapat tercapai jika Korsel dan AS berada di posisi yang sama. Menurutnya, pencabutan sanksi atau tekanan lebih lanjut tak akan tercapai hanya dengan dialog antar-Korea.
"Pembicaraan antar-Korea tak akan cukup untuk mencapai perdamaian," katanya seperti dilansir AFP. (has)
Baca Kelanjutan Presiden Korsel Anggap Terlalu Dini Optimistis soal Korut : http://ift.tt/2Hehkv6Bagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Korsel Anggap Terlalu Dini Optimistis soal Korut"
Post a Comment