UU Holocaust Tak Pengaruhi Hubungan Polandia-AS

Jakarta, CNN Indonesia -- Polandia dan Amerika Serikat membantah laporan media yang menyatakan AS melarang pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat Polandia. Larangan ini disebut sebagai protes atas hukum baru tentang Holocaust atau pembantaian umat Yahudi di masa lalu, yang merunyamkan hubungan Warsawa dengan Washington dan Israel.

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh situs berita pribadi Polandia onet.pl juga mengatakan Washington mengancam akan memblokir dana langkah-langkah keamanan bersama AS-Polandia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Polandia membangun hubungan keamanan erat dengan AS di tengah kekhawatirannya mengenai Rusia yang lebih tegas. Polandia mengatakan "kerjasama strategis bilateral" dengan sekutu NATO-nya tetap tidak berubah.

Washington bersikap kritis terhadap hukum baru Polandia. Dengan hukum ini, menyebut Polandia terlibat dalam Holocaust adalah tindak pidana yang dapat dikenai hukuman penjara hingga tiga tahun.

Ditanya soal laporan larangan AS terhadap pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat Polandia, Wakil Menteri Luar Negeri Bartosz Cichocki mengatakan kepada penyiar swasta TVN24: "Itu tidak benar. Tidak ada ultimatum semacam itu."

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan di sebuah briefing bahwa tidak ada pertemuan bilateral tingkat tinggi yang direncanakan untuk saat ini, namun laporan media yang menuduh segala bentuk penghentian dalam kerja sama keamanan atau dialog tingkat tinggi adalah "salah".

"Tidak berarti kita tidak memiliki pertentangan tentang undang-undang yang telah berlaku," kata Nauert.

Onet.pl mengutip sebuah memo dari kedutaan besar Polandia di Washington sebagai sumber laporannya. Kementerian Luar Negeri di Warsawa mengatakan mereka tidak mengomentari laporan media mengenai koresponden rahasia atau resmi.

Kementerian juga mengatakan dalam email kepada Reuters, "Kerjasama strategis bilateral (dengan Amerika Serikat) tidak terancam, dan kontak diplomatik dipertahankan pada tingkat yang sama."

Seorang deputi menteri luar negeri dikabarkan telah mengunjungi Amerika Serikat pekan lalu dan seorang wakil menteri luar negeri lainnya juga akan segera mengunjungi negara tersebut.

Pada tahun 2017, Polandia menyambut pasukan pertama AS dalam sebuah kekuatan multi-nasional di wilayah Baltik. Tujuannya membantu melawan potensi ancaman Rusia. Kejadian ini setelah Rusia memindahkan rudal nuklir Iskander-M ke daerah terkepung Kaliningrad, yang berbatasan dengan Polandia dan Lithuania.

Hambatan terhadap kerja sama keamanan tersebut menggelisahkan warga Polandia yang percaya bahwa Rusia ingin memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut.

Media pemerintah mengutip anggota parlemen Stanislaw Tyszka yang mengatakan, "Jika benar, saya ulangi, jika memang benar, maka ini adalah masalah yang sangat serius, karena ini akan mengancam keamanan Polandia."

Foto: REUTERS/Kacper Pempel
Gerbang Kamp Konsentrasi di Autschwitz

Kelompok anti-kemapanan Kukiz'15 sering bekerja sama dengan partai berkuasa nasionalis Hukum dan Keadilan (PiS) yang memprakarsai hukum Holocaust.

PiS mengatakan hukum baru diperlukan untuk memastikan Polandia diakui sebagai korban, bukan pelaku, agresi Nazi selama Perang Dunia II.

Amerika Serikat dan Israel mengatakan bahwa undang-undang tersebut akan mengekang kebebasan berbicara, mengkriminalisasi fakta sejarah dasar dan menghentikan diskusi mengenai peran yang dimainkan beberapa orang Polandia dalam kejahatan perang tersebut.

Lebih dari tiga juta dari 3,2 juta orang Yahudi yang tinggal di Polandia sebelum perang dibunuh oleh Nazi. Angka ini adalah sekitar setengah dari semua orang Yahudi yang terbunuh dalam Holocaust.

Parlemen Polandia menyetujui 24 Maret dijadikan sebagai hari nasional untuk mengenang penduduk Polandia yang menyelamatkan orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II, Selasa (6/3).

Kritikus mengatakan bahwa langkah semacam itu dapat dilihat sebagai upaya untuk menulis ulang sejarah, untuk menunjukkan bahwa Polandia hanyalah sebuah negara yang menjadi korban perang.

[Gambas:Video CNN](nat)

Let's block ads! (Why?)