Search

Pembelot: Kim Nilai Pertemuan dengan Moon sebagai Kemenangan

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan diplomat Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan, Thae Yong-ho, menyebut Kim Jong-un mencari pengakuan sebagai pemimpin negara nuklir baru, lewat pertemuannya dengan Moon Jae-in.

Pemimpin Korut dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bertemu di perbatasan, Jumat (27/4), untuk membahas sejumlah isu terkait perdamaian dua negara yang secara teknis masih berperang.

Thae, mantan wakil duta besar Korut untuk Inggris yang membelot pada 2016, mengatakan hal yang diungkapkan Pyongyang kepada warganya berbeda dengan apa yang dilihat dunia luar.

"Propaganda ... di Korea Utara menyatakan hal-hal yang cukup berbeda pada warganya. (Propaganda Korut menyebut) atmosfer damai di sekitar Korea Utara adalah pencapaian langsung dan hasil dari penyelesaian pengembangan senjata nuklir."

Dia menggarisbawahi bagaimana kedua negara melihat lokasi pertemuan Kim dan Moon di zona demiliterisasi, yang juga disebut desa gencatan senjata.

"Area istimewa Panmunjom diinterpretasikan cukup berbeda antara Korut dan Korsel," kata Thae.

"Kata Korea Selatan, tempat itu adalah simbol perdamaian, yang mengakhiri perang Korea. Di Korea Utara, tempat itu di mana Amerika dipaksa mengaku menyerah ... jadi Panmunjom adalah simbol kemenangan.

"Kini Kim Jong-un akan tampil di sana ... sebagai pemimpin negara nuklir, dan akan disambut dengan sangat hangat, Korea Utara mungki (menginterpretasikan ini) berbeda pada warganya sendiri."

Kim tiba di zona demiliterisasi pada sekitar 9.30 waktu setempat atau 7.30 WIB, untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi pertama kedua negara dalam satu dekade terakhir.

Dia berjalan ke garis demarkasi, disambut oleh Moon. Setelah menjalani serangkaian acara sambutan, kedua pemimpin negara beserta anggota delegasi masing-masing memulai dialog resmi sesi pertama di Rumah Perdamaian, di wilayah Korsel.

Peristiwa ini sekaligus membuat Kim menjadi pemimpin Korut pertama yang menginjakkan kaki di negara tetangganya itu, sejak perang 1950-1953 silam.

Sementara itu, Moon Jae-in jadi presiden kedua Korsel yang berjalan melintasi garis demarkasi setelah digandeng Kim menginjakkan kakinya di wilayah Korut untuk beberapa saat sebelum melanjutkan proses sambutan.

[Gambas:Video CNN]

(aal)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pembelot: Kim Nilai Pertemuan dengan Moon sebagai Kemenangan : https://ift.tt/2HWjOCm

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pembelot: Kim Nilai Pertemuan dengan Moon sebagai Kemenangan"

Post a Comment

Powered by Blogger.