Karena itu, Presiden Jokowi menyampaikan kesiapan Indonesia untuk terus membantu Myanmar. Utamanya terkait pemulangan pengungsi dari Cox's Bazar ke Rakhine State secara sukarela, aman dan terhormat. Selain itu, Indonesia juga mendorong implementasi rekomendasi mantan Sekjen PBB, Kofi Annan bagi penyelesaian konflik di Rakhine State.
"Kepentingan Indonesia hanya satu, melihat Rakhine State stabil dan damai di mana masyarakatnya termasuk masyarakat muslim dapat hidup dengan damai," kata Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden Myint dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (27/4).
Presiden Jokowi juga menyinggung mengenai mulai masuknya pengungsi Rakhine State ke Indonesia. Sebanyak 79 pengungsi Rohingya terdampar di Bireun, Aceh pada 20 April lalu. Saat ini mereka ditampung di Kompleks SKB, Cot Gapu, Bireun.Di awal pertemuan, Presiden Jokowi mengundang Presiden Myint untuk hadir dalam ASEAN Leaders Gathering di Bali, 11 Oktober 2018 mendatang. Sebagai bagian dari perkenalan Jokowi menyampaikan hubungan baik kedua negara yang sudah terjalin dengan baik dalam waktu yang cukup lama.
"Saya berharap persahabatan ini dapat membawa kebaikan bagi masyarakat kita, bagi kawasan kita, dan bagi dunia," kata Jokowi.
Presiden Jokowi menjelaskan pertemuan tersebut ditujukan untuk menunjukkan kerja sama yang solid dan kepemimpinan ASEAN dalam mengelola pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik, kesetaraan dan pencapaian SDGs.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden Myanmar adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya. (nat)
Baca Kelanjutan Prihatin Kondisi Rakhine, Indonesia Siap Bantu Myanmar : https://ift.tt/2r2r99ZBagikan Berita Ini
0 Response to "Prihatin Kondisi Rakhine, Indonesia Siap Bantu Myanmar"
Post a Comment